Anak perempuan inisial P (12) meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Harapan Sehat, Kabupaten Pemalang. Keluarga melaporkan meninggalnya P ke polisi.
orangtua P, Ahwan menjelaskan pada Rabu (3/4) lalu anaknya sakit panas dan ia bawa ke RS Harapan Sehat. Menurut Ahwan panas di tubuh anaknya tak kunjung turun meski sudah berhari-hari dirawat.
“Anak saya kondisi panas, terus saya masuk ke ruang IGD, dari pihak perawat menawarkan intinya ada ruang kelas tiga yang kosong nanti sore, sedangkan saya di ruang dari jam 11 sampai jam 3 (sore), ia jam 3 (sore) naik ke lantai atas ruang mawar ia di situ ada penanganan, tetapi panasnya naik turun naik turun,Minggu (21/4/2024).
Dia sempat menanyakan ke pihak dokter terkait sakit anaknya, namun ia merasa jawabannya kurang memuaskan. Dia merasa pihak rumah sakit mengulur-ngulur waktu saat meminta anaknya untuk dirujuk ke RS lain.
“Berjalannya waktu sampai empat hari, saya meminta rujukan tetapi intinya pihak rumah sakit mengabaikan dan mengulur-ngulur terus, katanya ntar ya Pak, sabar gitu
Pihak keluarga menuding tim medis tidak bekerja sesuai dengan prosedur. Hingga akhirnya pada Minggu (7/4) nyawa anaknya tidak tertolong. Melihat hal itu, ibu korban, Triyanti histeris dan refleks menarik baju dokter meminta pertanggungjawaban.
“Saya refleks menarik baju dokter minta pertanggungjawaban tetapi saat itu dokternya juga refleks menyingkirkan tangan saya dengan keras sehingga mengenai mulut dan gigi saya patah
Saat itulah kemudian terjadi kericuhan di ruang perawatan dan saling tuding berujung laporan ke polisi terkait penganiayaan.
“Saya menuntut keadilan atas kesewenang-wenangan dan kekecewaan saya kepada Rumah Sakit Harapan Sehat atas meninggal anak saya