Jakarta –
Iran melancarkan ratusan serangan rudal terhadap wilayah Israel. Tak hanya dari Iran, serangan rudal turut datang dari Yaman hingga Irak.
Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), sejauh ini Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel. Berdasarkan keterangan militer Israel, sebanyak 99% di antaranya ditembak jatuh.
Dalam penjelasan yang disiarkan televisi, juru bicara Angkatan Pertahanan Israel Daniel Hagari juga mengatakan bahwa beberapa peluncuran pada malam hari dilakukan dari Irak dan Yaman.
Situasi di Yerusalem Usai Serangan Iran ke Israel: Sirine Meraung-Raung
Suara sirene terdengar dari seberang atap rumah Yerusalem. Ledakan menerangi malam saat rudal pertahanan udara Iron Dome membubung ke langit. IDF melaporkan peringatan serupa di seluruh negeri.
Angkatan bersenjata sekutu dan mitra membantu mencegat banyak drone dan rudal sebelum mencapai Israel.
Tidak dapat dipungkiri, beberapa diantaranya berhasil lolos, sehingga menyebabkan apa yang dikatakan Laksamana Muda Daniel Hagari – juru bicara tentara Israel – sebagai “kerusakan kecil” pada sebuah pangkalan militer. Hanya ada sedikit laporan mengenai korban jiwa, kecuali seorang gadis yang terluka parah.
Kabinet perang Israel bertemu semalam, dan seorang pejabat mengatakan akan ada “tanggapan yang signifikan”.
Alasan Iran Serang Israel
Otoritas Iran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus”.
Tehran bahkan menyebut serangannya terhadap Tel Aviv itu sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seperti dilansir CNN dan Press TV, Minggu (14/4/2024), penegasan itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan resmi via Telegram setelah rentetan serangan drone dan rudal dari Iran menghujani wilayah Israel pada Minggu (14/4) dini hari waktu setempat.
“Angkatan Bersenjata Iran menggunakan hak yang melekat untuk mempertahankan diri yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB dan sebagai respons atas agresi militer berulang kali yang dilakukan rezim Zionis dan kematian martir para penasihat militer Iran yang bekerja di negara ini (Suriah-red) atas undangan pemerintah Suriah,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya.
Secara khusus, sebut Kementerian Luar Negeri Iran, serangan tersebut dimaksudkan sebagai respons atas serangan Israel terhadap gedung Konsulat Teheran di Damaskus pada awal bulan ini.
(taa/imk)