Keputusan Xavi Hernandez mundur dari kursi pelatih memicu peningkatan performa Barcelona. Blaugrana kini melesat di LaLiga dan Liga Champions.
Xavi membuat pengumuman mengejutkan pada awal tahun ini. Pria 44 tahun itu memutuskan mundur dari kursi pelatih Barcelona.
Pernyataan itu dibuat Xavi usai Barcelona kalah dari Villarreal di LaLiga. Setelahnya, raksasa Catalan justru tak terkalahkan di semua ajang.
Rinciannya, Barcelona tak terkalahkan di 12 laga, yakni 9 di LaLiga dan 3 di Liga Champions. Robert Lewandowski dkk bisa bisa mengemas 9 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Terakhir, kemenangan diraih Barcelona di Liga Champions. Anak asuh Xavi Hernandez bisa menundukkan Paris Saint-Germain 3-2 di leg pertama perempatfinal.
Performa itu mengantar Barcelona bertahan di peringkat dua klasemen Liga Spanyol, hanya terpaut 8 poin dari Real Madrid. Sementara di Liga Champions, kemenangan atas PSG di leg pertama memperbesar kans lolos ke semifinal.
Xavi mengakui bahwa Barcelona terlecut dengan keputusannya mundur dari kursi pelatih. Ia menyebut ada pengaruhnya bagi internal klub.
“Sejak keputusan tersebut diumumkan ke publik, suasana menjadi lebih tenang di pihak klub dan media,” kata Xavi, jelang melawan Cadiz,
“Mengetahui ada tanggal kadaluarsanya akan sangat membantu. Dengan keputusan saya, saya yakin kami akan berada di posisi kami sekarang. Itulah yang saya katakan kepada presiden saat itu. Saya membuat keputusan demi kebaikan klub.”
“Jika saya tidak berhasil, itu akan menjadi bencana. Itu keputusan yang tepat. Ketenangan itulah yang menjadi alasan kami berada di sini. Tanpanya, keadaan akan jauh lebih sulit