Ajang lari Arutmin Borneo Run mencatatkan rekor MURI saat digelar tahun lalu. Mengusung semangat serupa, Arutmin Borneo Run 2024 dihelat.
Arutmin Borneo Run merupakan kompetisi lari tahunan yang telah berlangsung sejak 2006. Memasuki edisi ke-16, Arutmin selaku penyelenggara event juga mendapatkan penghargaan MURI atas prestasinya sebagai perusahaan pertambangan penyelenggara lomba lari terbanyak di Indonesia.
Arutmin merupakan anak usaha BUMI, salah satu emiten pertambangan terbesar di Indonesia. BUMI punya semangat inklusivitas di setiap aktivitas perusahaan, termasuk di ajang lari ini.
Mereka jadi operator ajang lari pertama yang mengakomodir peserta tunanetra pertama dalam lomba lari di Indonesia. Itu terjadi di akhir 2023 lalu, saat perempuan spesial bernama Amelia Nilam Tiara berhasil finis di kategori 5K dengan catatan waktu sekitar 30 menit.
Keberhasilannya menaklukkan lintasan lomba lari jarak jauh menciptakan sejarah baru arena atlet asal Kalimantan Timur ini menjadi peserta tunanetra pertama dalam lomba lari di Indonesia.
CEO Arutmin, Ido Hutabarat, menyatakan perusahaan merasa terhormat dapat memberikan kesempatan bagi semua kalangan masyarakat termasuk penyandang disabilitas untuk turut serta dalam kegiatan olahraga.
“Kami merasa sangat terhormat atas penghargaan ini, komitmen kami untuk terus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan olahraga akan terus menjadi prioritas
Selain memfasilitasi peserta penyandang disabilitas dengan menyediakan pelari pengarah atau pendamping, Arutmin Borneo Run 2023 juga menyediakan zona start khusus perempuan, bagi para pelari perempuan yang merasa kurang nyaman berdesakan dengan pelari pria.
Untuk edisi tahun ini, Arutmin Borneo Run rencananya digelar 3 November di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sejalan dengan spirit continuous improvement, sejumlah hal menarik juga kembali disiapkan guna meningkatkan kualitas kegiatan
Hal ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat menjaga kebugaran dan menjalankan gaya hidup sehat, sejalan dengan komitmen seluruh unit usaha BUMI untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terutama Kesehatan Yang Baik dan Kesejahteraan.
Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie, mengakui upaya mendorong inklusivitas termasuk kesetaraan gender dan mendukung kaum difabel, diterapkan perusahaan melalui spirit continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) di berbagai bidang.
“Perusahaan selalu mencari cara untuk memperbaiki kebijakan dan mekanisme kesehatan dan keselamatan kerja, kesejahteraan, kesetaraan gender dan disabilitas dalam unit usaha dan operasi pertambangan serta kebebasan berserikat bagi para karyawan