“Jadi ini tuh polder output-nya yang di TB Simatupang itu masih belum beres, sekitar 20 meteran lagi ke Sungai Ciliwung. Jadi memang kemarin karena air memang belum bisa keluar kan. Terjadilah di sini, berbalik air sehingga menyebabkan banjir yang sampai sekitar 1 meter kemarin.
Dia menyebut air yang seharusnya langsung mengalir ke Sungai Ciliwung tertahan dan akhirnya menggenangi wilayah warga Tanjung Barat. “Karena kan logikanya air tertahan, teorinya dia mesti ke sana dulu, berputar. Tapi di sini sudah ada hambatan, keluarlah dari sini. Muntahlah dari sini.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, berharap pejabat Dinas Sumber Day Air (SDA) Jakarta segera datang melihat langsung kondisi lingkungan ini. Dia ingin para pejabat mengerti apa yang dirasakan warga. Polder ini seharusnya rampung Desember 2023 sesuai janji sebelumnya, tapi kemudian molor menjadi ditargetkan selesai April 2024.
“Keluhan warga sudah sering disampaikan juga kepada proyeknya, tapi tidak ada tanggapan.
“Alangkah baiknya apabila Kepala Sudin SDA ini meninjau langsung ke lapangan dan bertatap muka dengan lurah dan ketua RW/RT terdampak.