Kapal tanker bahan kimia itu membawa 11 orang termasuk delapan Warga Negara Indonesia (WNI), dua warga Korea Selatan dan satu warga China, kata otoritas penjaga pantai. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah WNI yang tewas dalam insiden ini.
Penjaga pantai mengatakan kapal tanker itu membawa 980 ton asam akrilat, namun tidak ada informasi apakah senyawa tersebut bocor ke laut.
Rekaman dari stasiun televisi Jepang, NHK menunjukkan lambung kapal berwarna merah dan rakit penyelamat yang terbalik, ketika kapal penjaga pantai terhempas gelombang besar dan sebuah helikopter terbang di atasnya.
NHK melaporkan bahwa para kru memberitahu penjaga pantai pada Rabu pagi waktu setempat, bahwa kapal itu miring dan meminta bantuan di dekat pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang.
Penjaga pantai Jepang menerima panggilan penyelamatan segera setelah pukul 07.00 waktu setempat, yang mengatakan bahwa kapal itu “miring, tolong bantu kami.
NHK menamai kapal tersebut dengan nama Keoyoung Sun, yang menurut situs spesialis vesselfinder.com adalah kapal tanker kimia dan produk minyak yang dibangun pada tahun 1996, berukuran panjang 69 meter (226 kaki.