Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor menanggapi kejadian ambruknya atap SMA di Ciampea, beberapa hari yang lalu. KPAD meminta pemerintah daerah (Pemda) memperhatikan betul infrastruktur pendidikan.
“Intinya kami minta kepada pemerintah termasuk Dinas Pendidikan untuk betul-betul memperhatikan proses perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan termasuk pemeliharaannya,” kata Sekretaris KPAD Kabupaten Bogor, Erwin Suriyana, kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024).
Erwin juga meminta agar pengecekan dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk keselamatan para pelajar.
“Hal itu juga menjadi bagian penting dari konsep Sekolah Ramah Anak di semua daerah, termasuk Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Menurut dia, kasus ambruknya atap sekolah tersebut menjadi pembelajaran bersama. Jangan sampai ke depannya kasus serupa terulang.
“Kepada semua pihak khususnya para pengelola sekolah negeri maupun sekolah swasta untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh agar kejadian sejenis jangan sampai terjadi lagi,” tuturnya.
8 Siswa Terluka
Diberitakan sebelumnya, atap bangunan sekolah menengah atas (SMA) di Ciampea, Kabupaten Bogor, ambruk. Delapan siswa dilaporkan terluka akibat kejadian tersebut.
“Betul, infonya betul ada sekolah yang ambruk, detailnya menyusul, anggota sedang cek lokasi,” kata Kapolsek Ciampea Kompol Suminto saat dihubungi, Rabu (14/3).
Peristiwa ini terjadi pada pagi tadi. Dari total delapan korban, empat orang dibawa ke RSUD Leuwiliang dan empat korban lainnya dibawa ke spesialis patah tulang.
“Yang luka delapan orang, merupakan siswa di kelas atas nama di atas dan semua korban sudah dibawa ke pusat kesehatan wilayah Ciampea. Empat korban luka dibawa ke RSUD Leuwiliang dan empat lainnya di bawa ke tukang urut di wilayah sekolahan,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaludin dihubungi terpisah.
“Iya, (luka akibat) tertimpa reruntuhan,” imbuhnya.