Hal ini dapat membantu masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam gerakan global boikot produk Israel sebagai bentuk simpati dan perlawanan atas genosida Israel di Gaza, Palestina.
“YKMI telah mengidentifikasi sepuluh produk pro genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/3/2024).
Dalam diskusi publik bertema ‘Ramadhan Tanpa Produk Genosida’ di Jakarta, Jumat (15/3), Ahmad menyebut berdasarkan analisa dan kajian internal, YKMI merekomendasikan boikot massal atas 10 brand besutan perusahaan multinasional asing.
“Kami menyarankan konsumen Muslim menghindari semua produk tersebut sejak Ramadan 1445. Konsumen Muslim seharusnya menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” ujar Ahmad.
Ahmad menjelaskan sejumlah kriteria yang menjadikan 10 brand tersebut disebut sebagai produk terafiliasi Israel atau produk genosida, meski beberapa di antaranya diproduksi di Indonesia.
Hal ini karena sebagian atau saham perusahaan dimiliki oleh perusahaan Israel serta perusahaan secara terbuka atau tersirat memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina.
“Kami percaya aksi boikot ini lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatifnya yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” kata Ahmad.
Menurut mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, semenjak muncul aksi boikot produk terafiliasi Israel, terjadi peralihan penggunaan konsumen atas produk-produk nasional.
“YKMI justru melihat bahwa seiring boikot, produk-produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru,” tegas Ahmad meyakini boikot bisa menghadirkan dampak memukul yang besar bagi perekonomian Israel.
Ia juga mengklaim perusahaan nasional yang tidak terafiliasi Israel juga mulai membuka lapangan pekerjaan baru, di mana kebutuhan tersebut terbuka untuk semua level pekerjaan.
“Kami yakin aksi boikot ini mampu melemahkan ekonomi Israel dan dalam jangka panjang membuat Israel tak punya kekuatan untuk menyerang dan membunuh Bangsa Palestina,” katanya.