Bayer Leverkusen belum juga terkalahkan musim ini. Die Werkself masih terus mengejar rekor milik duo Italia, Juventus dan Inter Milan.
Leverkusen lolos dari lubang jarum saat menjamu Qarabag di leg kedua Babak 16 Besar Liga Europa, Jumat (15/3/2024) dini hari WIB. Pasalnya mereka tertinggal 0-2 lewat gol-gol Abdellah Zoubir dan Juninho.
Di sela dua gol itu, Qarabag kehilangan Elvin Cafarguliyev karena kartu merah. Keunggulan jumlah pemain dimaksimalkan Leverkusen untuk bisa memperkecil skor lewat Jeremie Frimpong pada menit ke-72.
Leverkusen sepertinya akan tersingkir karena masih tertinggal 1-2 hingga menit ke-90, sebelum brace Patrick Schick pada menit ke-93 dan ke-97 memastikan kemenangan 3-2. Leverkusen melaju ke perempatfinal dengan agregat 5-4 setelah berimbang 2-2 pekan lalu.
Pekan lalu pun ceritanya sama, Leverkusen juga tertinggal dua gol lebih dulu sebelum menyamakan di menit-menit akhir. Itu artinya catatan tak terkalahkan Leverkusen masih bertahan hingga 37 laga di seluruh kompetisi!
Selama 37 laga itu, Leverkusen 32 kali menang yang berjarak tiga laga dari total rekor kemenangan selama semusim dan lima sisanya berakhir imbang. Leverkusen kini jadi tim Eropa ketiga dengan catatan tak terkalahkan paling panjang.
Leverkusen kini berjarak satu laga dari pemegang awal rekor ini, Inter Milan, sebanyak 38 pertandingan di musim 2004/2005 dan butuh lima laga untuk menyamai rekor 42 laga tanpa kalah Juventus di 2011/2012.
“Kami siap memainkan laga yang sangat spesial hari ini dengan penuh emosi. Kami memulai dengan sangat baik, tapi kehilangan kendali setelah itu. Mereka tampil bagus menghadapi kami. Saya melihat tim saya ingin memberikan lebih. Mereka sangat lapar dan skor 2-1 mengubah semuanya,” ujar pelatih Leverkusen Xabi Alonso di situs resmi UEFA.
“Saya sempat merencanakan pidato sebelum extra time. Tapi untungnya saya tidak butuh itu. Gol Patrick fantastis. Kini kami harus merayakan dan mengenang momen ini.”
(mrp/adp)