Penampilan Liverpool kala menghadapi Manchester City dinilai menunjukkan sentuhan brilian Juergen Klopp. ‘Si Merah’ bikin Man City kewalahan saat tak full-team.
Liverpool comeback untuk mendapatkan hasil imbang 1-1 kala menjamu Manchester City di Anfield, Minggu (10/3/2024) malam WIB. John Stones membawa tim tamu unggul lebih dulu, lalu ‘Si Merah’ membalas melalui penalti Alexis Mac Allister.
Liverpool praktis dibuat senyap oleh Man City pada babak pertama. Tapi tuan rumah pelan-pelan membangun momentum dan berhasil mendesak rivalnya itu di babak kedua.
Sejumlah kans bagus bahkan berhasil diciptakan Liverpool untuk kesempatan berbalik unggul. Luis Diaz beberapa kali lolos namun kurang presisi dalam penyelesaian akhir.
Meski harus puas dengan satu poin, tapi performa Liverpool diakui layak diacungi jempol. Sebab mereka tak tampil dengan kekuatan penuh mengingat cedera yang dialami Alisson Becker, Trent Alexander-Arnold, Ibrahima Konate, hingga Diogo Jota.
Mohamed Salah pun baru masuk pada menit ke-61. Bisa bikin juara bertahan sangat kerepotan berbekal pemain-pemain pelapis seperti Caoimhin Kelleher, Conor Bradley, Jarrel Quansah, dan Harvey Elliott adalah bukti Klopp bukan manajer sembarangan.
“Buat Juergen Klopp bisa menghasilkan performa seperti itu di laga ini memang agak lain. Dia manajer yang sungguh hebat,” kata komentator.
“Bisa melakukan itu ke Man City, membuat laga tak nyaman dan kacau buat mereka. Itu berhasil. Dia tak punya rasa takut, dia tak mundur, dia maju saja. Dan timnya mengikutinya.”
“Kalau dipikir-pikir mereka tak diperkuat Alexander-Arnold, Konate, Jota, dan Salah tak di lapangan untuk sebagian besar jalannya laga. Ini Liverpool yang lemah, yang mampu melakukan hal itu ke Man City.”
“Kredit buat Liverpool karena bisa melakukan itu dan kredit juga buat City karena bertahan dengan tekanan yang dihadapi dan keluar dengan satu poin, itu patut dihormati di sini ketika Anda dihajar di babak kedua,” imbuh mantan bek kanan timnas Manchester United ini.