Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) mengirimkan bantuan kemanusiaan ke kawasan Gaza, Palestina, dengan menjatuhkan lewat parasut. AS membantah bantuan itu menewaskan lima orang.
Seorang petugas medis di rumah sakit terbesar di Gaza mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara ke wilayah Palestina tersebut telah menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya. Insiden mematikan itu terjadi di utara kamp pengungsi Al-Shati.
Sabtu (9/3), para korban dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, kata kepala perawat ruang gawat darurat, Mohammed al-Sheikh.
Seorang saksi dari kamp Al-Shati mengatakan, bahwa dia dan saudaranya mengikuti bantuan yang diikat dengan tali parasut. Dia berharap mendapatkan sekantong tepung.
Lalu tiba-tiba parasutnya tidak terbuka dan jatuh seperti roket di atap salah satu rumah, kata Mohammed al-Ghoul.
“Sepuluh menit kemudian saya melihat orang-orang memindahkan tiga orang martir dan lainnya yang terluka, yang tinggal di bawah atap rumah tempat paket bantuan jatuh,” kata pria berusia 50 tahun itu.
AS dan Yordania termasuk di antara negara-negara yang melakukan pengiriman bantuan dengan menjatuhkannya dari udara di Gaza utara, di mana ratusan ribu orang menghadapi kondisi yang mengerikan setelah lebih dari lima bulan perang Israel dan Hamas.
Sumber militer Yordania mengatakan bahwa kerajaan tersebut tidak terlibat dalam insiden fatal pada hari Jumat (8/3) waktu setempat itu.
“Kerusakan teknis yang menyebabkan beberapa parasut pembawa bantuan tidak terbuka dan jatuh bebas ke darat saat penerjunan udara di Gaza pada hari Jumat bukan berasal dari pesawat Yordania,” kata sumber tersebut.