Jose Mourinho menilai ia telah melakukan kerja yang luar biasa saat melatih AS Roma meski berakhir dengan pemecatan. Baginya, apa yang ia capai sungguh luar biasa.
Pelatih asal Portugal itu dipecat pada Januari lalu usai kalah 1-3 dari AC Milan di Liga Italia. Hasil itu menjadi kekalahan ketujuh di membuat Giallorossi tercecer di urutan sembilan klasemen dengan 28 poin hingga pekan ke-20.
Daniele De Rossi lalu ditunjuk sebagai pengganti, dan keputusan itu berbuah baik sejauh ini. Roma meraih enam kemenangan dari tujuh laga dan naik ke peringkat lima dengan 46 poin hingga pekan ke-27, bersaing untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Meski Mourinho sempat kecewa karena dipecat sebelum kontraknya habis, namun ia tetap puas dengan periode yang jalani di Trigoria. Ia membawa Roma memenangi Conference League 2022 serta menjadi finalis Liga Europa 2023.
“Roma sungguh hebat, karena kami melaju ke dua final kompetisi Eropa dalam dua tahun, dan itu sulit dilakukan di klub yang sebelumnya tak pernah mencapai hal tersebut,” ujar Mourinho.
Ingin kembali melatih
Baru-baru ini Mourinho muncul dalam final Piala Mesir 2024 antara Zamalek vs Al Ahly yang digelar di Riyadh, Arab Saudi. Ia membawa trofi juara ke depan publik dengan diiringi Francesco Totti dan Ronaldo Nazario.
Ia juga tampak lengang dengan hadir menonton duel tinju antara Anthony Joshua vs Francis Ngannou yang juga digelar di Riyadh serta balapan F1 GP Arab Saudi yang berlangsung di Jeddah. Apakah ia masih memiliki hasrat melatih?
“Sekarang saya harus menunggu peluang yang tepat. Saya ingin kembali bekerja besok jika memungkinkan, tapi saya tak mau mengambil keputusan yang salah,” jelasnya soal kenapa belum kembali melatih.