Anak-anak di Gaza, Palestina, meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi. Pejabat Gaza menyebut sudah ada 10 anak di Gaza yang meninggal karena kurang gizi dan dehidrasi itu.
Jumat (1/3/2024), Kementerian Kesehatan mengatakan sebanyak empat anak meninggal karena kurang gizi dan dehidrasi di Gaza yang dilanda perang. Kematian terbaru yang dilaporkan terjadi seiring dengan meningkatnya kelaparan.
Kematian tersebut terjadi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan, dan mencatat bahwa jumlah kematian anak akibat “kekurangan gizi dan dehidrasi” kini berjumlah 10 orang.
Sebelumnya pada hari Jumat, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan kepada wartawan bahwa “jika sesuatu tidak berubah, kelaparan hampir tidak dapat dihindari” di Gaza.
“Setelah bencana kelaparan diumumkan, sudah terlambat bagi banyak orang,” kata juru bicaranya, Jens Laerke.
Perhatian global beralih ke kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza pada hari Kamis (29/2), ketika kementerian kesehatan mengatakan lebih dari 100 orang warga Palestina tewas saat pasukan Israel melepaskan tembakan ketika warga sipil Palestina berebut pasokan makanan selama bentrokan yang kacau balau.
Para pemimpin dunia pada hari Jumat menyerukan penyelidikan atas kematian tersebut dan gencatan senjata hampir lima bulan setelah perang, yang dimulai dengan serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut AFP. penghitungan berdasarkan angka resmi.
Serangan balasan Israel untuk melenyapkan Hamas kini telah menewaskan sedikitnya 30.228 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut jumlah korban terbaru kementerian tersebut