3 Penjelasan BMKG soal Beda Puting Beliung atau Tornado di Rancaekek

Angin puting beliung terjadi di Rancaekek, Bandung, Jabar. BMKG menjelaskan beda puting beliung dengan tornado usai peristiwa yang merusak sejumlah bangunan itu.

Diketahui, angin puting beliung terjadi pada Rabu (21/2) kemarin pukul 15.58 WIB. Yuan, warga Haurpugur Rancaekek via sambungan telepon, menyebut awal mula kemunculan angin puting beliung ini datang dari arah Sumedang dan berputar di Jalan Bandung-Garut.

“Angin dari Sumedang di Pabrik Kahatex ke arah Cicalengka sampai pabrik Kwalram lalu ke arah Haurpugur, angin masih ada, setelah itu enggak ada dan terjadi hujan,” ungkap Yuan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kadisdamkar) Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana menerangkan Kuatnya embusan puting beliung membuat pohon dan reklame tumbang. Pihaknya langsung menurunkan tim rescue dalam menangani pohon dan reklame yang tumbang.

Anisa, salah satu warga yang melihat langsung angin puting beliung itu mengatakan kejadian tersebut menyababkan kaca depan dan atap toko tempat Anisa bekerja roboh.be Dia merupakan salah satu pekerja ritel modern di Jalan Garut-Bandung, Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Anisa melihat pusaran angin yang membawa banyak material bangunan. Anisa mengaku panik melihat kejadian tersebut.

“Kejadian jam 4 kurang. Pastinya nggak tahu, saya kerja, lihat angin maju. Panik, panik banget, udah kejadian angin baru hujan besar,” tambah Anisa.

Karena ada kejadian itu, Anisa menyebut para karyawan di toko itu langsung dipulangkan. Ia memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini.

BPBD Jawa Barat mencatat 534 bangunan mengalami kerusakan akibat bencana alam angin puting beliung itu. Kerusakan mulai dari ringan hingga berat.

“Untuk wilayah terdampak di Kabupaten Semedang itu ada di kecamatan Jatinangor dan Cimanggung sedangkan di Kabupaten Bandung ada Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi,” kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat dilansir Antara, Kamis (22/2/2024).

Hadi menyebut sebanyak 835 kepala keluarga (KK) di lima kecamatan tersebut juga terdampak puting beliung itu. Kemudian, ada 33 orang korban luka karena tertimpa material saat angin kencang terjadi dan sudah dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.

Akibatnya kuatnya embusan angin tersebut, sejumlah orang mengaitkan dengan fenomena angin tornado seperti yang terjadi di Amerika Serikat. BMKG pun menjelaskan beda puting beliun dengan tornado. Berikut poinnya:

Visual Puting Beliung dan Tornado Mirip

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Dia mengatakan puting beliung dan tornado sama-sama berdampak kerusakan.

“Secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak,” kata Andri, kepada wartawan.

Dalam beberapa hari terakhir BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat yang menyebutkan potensi cuaca ekstrem termasuk hujan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung.

Informasi tersebut diperkuat dengan dikeluarkannya peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode 1-6 jaman pada tanggal 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB sebanyak 4 kali pada hari terjadinya fenomena cuaca ekstrem puting beliung di Jatinangor dan Rancaekek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *