Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap investigasi penyebab anjloknya KA Pandalungan relasi Gambir-Surabaya-Jember di emplasemen Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). KNKT menyebut hal itu karena patahnya lockbox wesel di Stasiun Tanggulangin.
“Dari hasil analisis, KNKT menyimpulkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kejadian sebagai berikut. Satu, patahnya lockbox sebelah kanan (sesuai arah perjalanan KA 75A) pada wesel 1 Stasiun Tanggulangin menyebabkan lidah kanan wesel tidak dapat terkunci, sehingga wesel 1 tidak memiliki kedudukan saat dilerati KA-75A dan berakibat pada terjadinya anjlokan,” ujar Investigator IK Perkeretaapian Hertriadi Ismawan dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (16/2/2024).
Hetriadi mengatakan hal itu juga mengakibatkan sinyal masuk tidak dapat ditarik untuk memberikan indikasi ‘aman’. Patahnya lockbox ini terjadi karena adanya ketidakstabilan jalan rel secara vertikal sehingga batang penggerak wesel bergerak mengungkit lockbox.
“Pemeriksaan dan perawatan terhadap perangkat penguncian wesel mekanik tidak mencakup pemeriksaan komponen lockbox. Sehingga apabila terjadi cacat pada komponen tersebut tidak dapat terdeteksi secara dini,” katanya.
Lebih lanjut, Hertriadi mengatakan terdapat perbaikan geometri berulang dengan permasalahan yang sama. Hal itu berupa adanya defleksi arah vertikal pada jalan rel di sekitar Wesel 1 Stasiun Tanggulangin.
“Terjadinya complacency di mana PPKA Tanggulangin merasa yakin bahwa wesel 1 dalam kondisi baik karena telah dilalui KA sebelumnya dan beranggapan bahwa gangguan yang terjadi adalah gangguan persinyalan. Hal ini mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk memberikan perintah MS kepada masinis KA 75A melalui PPKP,” tutupnya.
Diketahui, pada 14 Januari 2024, Kereta Api (KA) Pandalungan mengalami anjlok di Desa Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Insiden anjloknya kereta api relasi Gambir-Surabaya-Jember itu sempat mengakibatkan sejumlah perjalanan kereta lainnya dialihkan dan dibatalkan.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi pada hari Minggu (14/01) pagi itu. PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga telah mengevakuasi seluruh penumpang dan rangkaian kereta api. Sementara itu, terkait penyebab pasti insiden masih diselidiki.