Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara terkait aturan Pemilihan Umum (Pemilu). Megawati mengingatkan para pejabat untuk tidak menggunakan fasilitas negara dalam Pemilu.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara Hajatan Rakyat, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024). Mulanya Megawati mengingatkan para pendukung untuk tidak hanya memilih dari wajah saja. Namun, kata dia, pemimpin yang dipilih harus pintar dan beretika.
“Yang pertama boleh melihat ganteng cantik, yang kedua apa? Harus pintar. Punya etika dan moral, menyayangi seluruh rakyat Indonesia yang akan dipimpin, betul apa tidak?” kata Megawati.
“Tidak boleh seperti banyak kejadian kemarin, saya gumok-gumok, terus orang bilang gini ‘Ibu Mega kok suka marah-marah’, tidak. Tapi saya membela rakyat saya yang ditindas, yang diintimidasi karena kalian semua inilah yang punya hak,” sambung dia.
Megawati kemudian menunjukkan kertas yang berisi aturan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dia pun meminta para pendukung untuk membaca aturan-aturan tentang Pemilu.
“Ini betulnya kertas opo? Ini supaya jangan dipikir, ibu itu ngapusi, ini ada aturan, jadi saya bawa, jadi tidak bohong, ini namanya supaya pintar, ini UU loh, saya baca loh, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu,” ujarnya.
Kemudian, Megawati mengingatkan para pejabat agar tidak menggunakan fasilitas negara dalam Pemilu. Megawati menyebut aturan itu telah tertuang dalam UU Pemilu.
“Yang paling penting apa? Yang namanya pemimpin dari presiden menteri pejabat lain dan lainnya, maka tidak boleh mempergunakan fasilitas yang namanya fasilitas negara,” ungkap Megawati.