Joan Laporta tak pernah terpikirkan untuk memecat Xavi Hernandez. Namun, Xavi sendiri yang memutuskan untuk cabut dari Barcelona.
Xavi memutuskan mundur dari Barcelona pada akhir musim ini. Pelatih 44 tahun itu mengakhiri kontraknya, yang berjalan hingga 2025, lebih cepat.
Keputusan untuk mundur diambil Xavi karena dirinya merasa tak dihargai. Dia kecewa karena Barcelona selalu mengkritik dan menuntutnya ketika dirinya berusaha membawa klub menjadi lebih baik.
Permintaan mundur Xavi Hernandez direspons bos Barcelona, Joan Laporta. Dia terkejut dengan hal itu dan menilai Xavi layak dipertahankan karena kontribusinya buat klub.
Permintaan Laporta ditanggapi dingin Xavi yang sudah bulat menyatakan mundur. Mantan kapten Barcelona itu mengklaim keputusannya adalah yang terbaik buat klub.
“Jika tujuan saya tidak tercapai, saya harus pergi. Saya selalu bilang kepada Anda. Ketika saya tiba, kami menjalani musim yang bagus dan tujuan tercapai dengan sangat baik, bahkan ada kemungkinan untuk berjuang di LaLiga,” kata Xavi.
“Tahun kedua adalah tahun yang bagus, tapi kali ini kami belum memenuhi ekspektasi meski belum berakhir dan kami bisa bersaing memperebutkan kedua gelar tersebut,” dia menambahkan.
“Apa yang dikatakan presiden adalah apa yang saya katakan sebulan lalu. Ketika tujuan tidak tercapai… itulah sebabnya saya mengambil keputusan.”
“Saya tidak mundur hanya karena pers atau demi kesehatan mental, itu karena tujuannya belum tercapai. Klub membutuhkan perubahan demi kebaikan klub dan cules (penggemar Barcelona),” demikian kata Xavi Hernandez.