Piala Super Italia 2023 akan menggelar partai final dini hari nanti. Berikut 10 fakta duel Napoli vs Inter Milan.
Inter sebagai juara bertahan di dua edisi terakhir akan bertemu Napoli sebagai juara Liga Italia musim lalu di Al Awwal Park, Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/1/2024) dini hari WIB.
Melihat performa terkini kedua tim, Inter boleh jadi diunggulkan untuk menang. Tapi, Napoli tentu tidak bisa diremehkan karena punya kualitas skuad yang bisa mengejutkan.
Siapa bakal jadi juara, apakah Inter-nya Simone Inzaghi bisa meraih trofi ketiga beruntun atau kini giliran Napoli? Berikut 10 fakta terkait duel itu yang dilansir Opta:
– Napoli dan Inter untuk pertama kalinya bertemu di Piala Super Italia, selain di Serie A, Inter dan Napoli sudah 13 kali bertemu di Coppa Italia. Rinciannya Napoli tiga kali menang, Inter lima kali menang, dan sisanya lima imbang.
– Napoli hanya menang sekali dari sembilan pertemuan terakhir dengan Inter di seluruh kompetisi (3 imbang 5 kalah), yakni 3-1 pada Mei 2023. Pada pertemuan terakhir di Desember, Nerazzurri menang di kandang Napoli.
– Napoli untuk kelima kalinya tampil di Piala Super Italia (kedua bareng Walter Mazzarri setelah 2012), dan untuk pertama kalinya b bertemu lawan selain Juventus.
– Ini adalah Piala Super Italia ke-12 Inter sepanjang sejarahnya; hanya kalah dari Juventus (17x). Nerazzurri sudah tujuh kali mengangkat trofi ini, hanya kalah dari Bianconeri (9x).
– Setelah kemenangan atas Salernitana di Serie A dan Fiorentina di Piala Super Italia, Napoli bisa membidik tiga kemenangan beruntun pertamanya di seluruh kompetisi sejak Maret 2023; Itu juga jadi kali terakhir Partenopei tidak kebobolan di dua laga beruntun.
– Inter untuk pertama kalinya coba memenangi Piala Super Italia tiga kali beruntun dan menjadi tim kedua yang melakukannya sejak AC Milan, 1993 hingga 1995.
– Inter memenangi tiga pertandingan pertamanya di 2024; kali terakhir mereka menang empat laga pertama dalam kalender di seluruh kompetisi adalah 2017 bersama Stefano Pioli.
– Napoli dan Inter paling banyak membuat minimal 10 operan atau lebih dari permainan terbuka pada 20 laga pertama Serie A (masing-masing 308); 69 di antaranya berbuah shot atau sentuhan di kotak penalti untuk Napoli, cuma kalah dari Nerazzurri (73x).
– Giovanni Simeone mencetak dua gol dari empat laga terakhir sebagai starter (satu melawan Fiorentina dan satu melawan Real Madrid); kali terakhir dia mencetak gol di dua laga beruntun seluruh ajang adalah Oktober 2022 (tiga, melawan Ajax, Cremonese, dan Rangers).
– Hakan Calhanoglu bikin 11 gol musim ini; cuma kalah dari total 13 gol yang dibuatnya bersama Bayer Leverkusen di 2014/2015. Setelah tak terlibat gol dalam enam pertemuan pertama dengan Napoli bersama AC Milan, dia bikin dua gol dan satu assist dari empat laga bersama Inter.