Korban jiwa akibat serangan rudal Pakistan di wilayah Iran bertambah menjadi sembilan orang. Sebelumnya dilaporkan 7 orang tewas dalam serangan militer Pakistan pada Kamis (18/1) pagi waktu setempat itu.
“Dua pria juga tewas dalam serangan rudal pagi ini di salah satu desa perbatasan Saravan, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan orang,” lapor kantor berita resmi Iran, IRNA mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan, Iran, Kamis (18/1/2024).
Marhamati sebelumnya mengatakan bahwa tiga perempuan dan empat anak-anak tewas dalam serangan di wilayah Sistan-Baluchistan yang bergolak tersebut.
Otoritas Pakistan mengatakan pada hari Kamis (18/1), bahwa mereka telah meluncurkan “serangkaian serangan militer presisi yang sangat terkoordinasi dan ditargetkan secara khusus terhadap tempat persembunyian teroris” di provinsi Sistan-Baluchistan, Iran.
Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan semua korban tewas “adalah warga negara asing”. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh.
Kantor berita Iran, Fars mengatakan bahwa mereka yang tewas “diyakini adalah warga negara Pakistan”.
Provinsi Sistan-Baluchistan adalah salah satu dari sedikit provinsi yang mayoritas penduduknya Muslim Sunni di Iran yang didominasi Syiah.
Di wilayah ini terjadi kerusuhan terus-menerus yang melibatkan geng penyelundup narkoba lintas batas dan pemberontak dari etnis minoritas Baluchi serta para ekstremis.
Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani, pemerintah Iran mengutuk serangan tersebut, dan memanggil kuasa usaha Pakistan “untuk memprotes dan meminta penjelasan dari pemerintah Pakistan,” .
Serangan itu terjadi dua hari setelah Iran melancarkan serangan terhadap target “teroris” di Pakistan yang menyebabkan sedikitnya dua anak tewas.