Lazio kena sanksi setelah fans mereka melontarkan nyanyian rasisme ke bomber AS Roma, Romelu Lukaku. Presiden Biancocelesti, Claudio Lotito, membantah hal itu.
Lazio didenda 50 ribu euro dan penutupan sebagian area stadion setelah laporan hakim olahraga, yang menyatakan Lukaku dilecehkan secara rasial oleh fans Biancocelesti selama Derby della Capitale pada perempatfinal Coppa Italia 11 Januari lalu.
Fans Lazio juga dihukum karena pelemparan botol-botol dan bom asap. Salah satu botol bir mengenai gelandang AS Roma, Edoardo Bove, saat ditarik keluar lapangan.
Hukuman yang didapat Lazio dikecam Claudio Lotito. Dia mempertanyakan keputusan hakim olahraga yang memberi sanksi kepada klubnya dan para penggemar.
“Saya tidak ingin memulai kontroversi. Saya akan renungkan, laporan menyebut 90% dari 16.000 bersalah, karena yang hadir lebih dari 19.000. Apakah Anda mendengar 17.000 orang melecehkan Lukaku?” kata Lotito kepada TMW,.
“Lantas saya bertanya pada diri sendiri: Kenapa dia tidak mengajukan banding saat pertandingan? Dan wasit Orsato, tepatnya, kenapa dia tidak mengatakan apa-apa?” sambungnya.
Lotito berencana mengajukan banding atas sanksi yang diterima Lazio. Pria 66 tahun itu menegaskan klubnya tidak mendukung segala bentuk rasisme.
“Kami akan mengajukan banding, dan kami juga akan mengambil tindakan di tempat lain. Segalanya bisa dikatakan tentang Lazio, tapi bukan karena tim tersebut rasis atau anti-Semit atau apa pun yang mereka tuduhkan kepada kami.”
“Saya tidak mendengar nyanyian itu, jujur saja. Tapi saya tidak mengatakannya karena masalah partisan, saya mengatakannya karena memang tidak ada yang mendengarnya,” demikian kata Claudio Lotito.