Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengkritik pembangunan jalan tol. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengajak Cak Imin untuk sama-sama mencoba Tol Trans Sumatera yang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ayo Cak Imin kita jalan-jalan naik mobil ke Trans Sumatera menikmati Tol Jokowi,” kata Viva Yoga, saat dihubungi, Selasa (19/12/2023).
Viva mengungkit soal keadilan setiap proyek pembangunan pemerintah. Dia mengatakan dalam pembangunan juga harus terpenuhi hak dan kewajiban warga.
“Arti adil itu bukan hanya sekedar terpenuhinya hak dan kewajiban warga, atau bersikap netral, seimbang, tanpa diskriminasi dan tidak membeda-bedakan satu dengan lainnya. Tetapi adil juga menjaga hak dan memberikan kepada yang berhak, sesuai dengan fungsi dan manfaatnya,” katanya.
Dia pun mencontohkan soal subsidi pupuk dan benih tanaman. Menurutnya hanya petani yang berhak mendapat subsidi pupuk, bukan buruh.
“Misalnya, subsidi pupuk dan benih tanaman pangan adalah hak semua warga negara, tetapi yang berhak adalah para petani yang memiliki lahan kurang dari dua Hektar Are. Kaum buruh jika diberi pupuk tentu tidak ada manfaatnya,” katanya.
“Mengimplementasikan nilai dan rasa keadilan itu harus tepat sasaran, tepat guna, fungsi, dan manfaatnya,” ujarnya.
Viva juga merespons kritik Cak Imin yang menyebut pembangunan jalan Tol tidak dinikmati oleh tukang becak.
“Jika seorang tukang becak masuk tol, maka apa Cak Imin enggak kasihan sama tukang becaknya? Hehe,” katanya.
Cak Imin Kritik Jalan Tol
Cak Imin sebelumnya mengkritik pembangunan jalan Tol. Cak Imin menyebut jalan Tol hanya bisa dinikmati pengguna kendaraan mobil.
“Ke mana-mana transportasi publik, transportasi umum, harus murah dan enak. Ini kan yang dibangun jalan tol, ya enak bagi yang punya mobil,” ucap Cak Imin saat kampanye di Kabupaten Bekasi, Senin (18/12).
Cak Imin menyebut pembangunan harus dibuat secara merata tidak hanya fokus pada satu sektor. Dia pun bercerita sempat mendapat keluhan dari tukang becak yang tidak bisa menikmati pembangunan tol.
“Kemarin saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang ‘saya bayar pajak, pajaknya dibikin bangun Tol, lah kok saya nggak bisa menikmati Tol’. Ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan itu namanya,” ujar Cak Imin.
Dia juga menekankan kemajuan suatu negara bukan sekedar mempertontonkan kemewahan. Menurutnya, negara bisa dikatakan maju jika berhasil memenuhi kebutuhan rakyatnya.
“Negara maju itu bukan mentereng yang gagah-gagahan, bukan. Negara maju itu kalau rakyatnya dompetnya terisi, seluruh kebutuhannya murah, tabungannya punya,” kata Cak Imin.
“Tugas pemerintah adalah memberi sarana agar rakyat punya pekerjaan yang positif dompet pun berisi. Gimana caranya punya tabungan? Kesehatan harus murah semurah-murahnya,” ucapnya.