Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa memimpin penghormatan kepada 68 orang yang tewas akibat tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan lebat di wilayah utara. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.
Senin (4/12/2023), hujan deras pada akhir pekan menghanyutkan sejumlah kendaraan. Hujan itu juga merobohkan bangunan di kota Katesh yang terletak di lereng bukit, 300 kilometer utara ibu kota Dodoma.
“Kami telah kehilangan 63 (orang) yang jenazahnya ada di depan kami hari ini. Mereka termasuk 23 laki-laki dan 40 perempuan,” kata Majaliwa saat upacara di Katesh untuk menyerahkan jenazah korban kepada keluarga mereka.
“Kami yakin kami akan menemukan lebih banyak jenazah,” tambahnya.
Tak lama kemudian, korban tewas bertambah. “Kami menutup malam kami dengan 68 kematian dan operasi penyelamatan sedang berlangsung,” kata komisaris regional Ratu Sendiga.
Ia menambahkan bahwa tercatat ada 116 orang terluka dalam bencana tersebut. Operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan dengan bantuan militer karena orang-orang dikhawatirkan terkubur dalam lumpur tebal.
Gambar-gambar yang disiarkan di televisi menunjukkan puing-puing dari rumah-rumah, termasuk furnitur, berserakan di jalan-jalan, jalan-jalan utama, saluran listrik dan jaringan komunikasi terganggu. Penduduk setempat Paschal Paulo mengatakan segala sesuatu di pasar tempat dia bekerja telah tersapu bersih.
James Gabriel, yang juga bekerja di pasar, mengatakan kerabatnya hilang dan pencariannya sangat menegangkan.