Gedung Putih buka suara soal penembakan di Yerusalem yang mengakibatkan 3 orang tewas. Gedung Putih mengutuk serangan yang diklaim oleh teroris tersebut.
“Kami jelas mengutuk serangan teroris ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, Jumat (1/12/1012).
Penembakan maut terjadi di sebuah halte bus di pintu masuk Yerusalem pada jam-jam sibuk pagi hari pada Kamis (30/11) waktu setempat. Sedikitnya tiga orang tewas dan sekitar 16 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan dua pelaku penembakan berhasil dilumpuhkan oleh pasukan keamanan Israel.
Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Kamis (30/11/2023), penembakan ini terjadi di dekat area barat Yerusalem, di mana tidak ada pos pemeriksaan keamanan yang mengawal pintu masuk menuju ke kota tersebut. Kepolisian Israel menyebut dua pelaku penembakan sebagai ‘teroris’.
“Dua teroris tiba di lokasi kejadian dengan sebuah kendaraan dan bersenjatakan senjata api, teroris-teroris ini melepaskan tembakan ke arah warga sipil di terminal bus dan kemudian dilumpuhkan oleh pasukan keamanan dan warga sipil di dekatnya,” demikian pernyataan Kepolisian Israel, seperti dikutip Reuters.
Komandan Kepolisian Distrik Yerusalem, Doron Turgeman, menuturkan kepada wartawan di lokasi bahwa kedua pelaku datang dari Yerusalem Timur. Turgeman juga mengatakan bahwa salah satu pelaku bersenjatakan senapan M-16, sedangkan satu pelaku lainnya menggunakan sebuah pistol dalam serangan itu.
Ditegaskan kepolisian bahwa kedua tersangka ‘yang terlibat dalam penembakan itu berhasil dilumpuhkan di lokasi kejadian’. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa kedua pelaku tewas ditembak di lokasi kejadian oleh polisi Israel.