Proyek food estate yang digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menuai sorotan dari dunia politik. Dulu, ada politikus PDIP Hasto Kristiyanto yang melontarkan komentar menghebohkan. Kini, capres Anies Baswedan juga mengkritisi Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.
Mundur ke bulan Agustus lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ilai kebijakan food estate disalahgunakan. Hasto menyoroti kerusakan lingkungan hidup.
“PDIP ini mempunyai program Merawat Pertiwi. Maka kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate, tetapi dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” kata Hasto di Ciawi, Bogor, 15 Agustus lalu.
Kritik Hasto terhadap food estate menggelinding meski Ketua DPP PDIP Puan Maharani punya komentar berbeda. Puan tidak buru-buru menyimpulkan bahwa food estate adalah kejahatan lingkungan. Juru Bicara Pemenangan Pemilu Gerindra Budi Djiwandono juga menanggapi Hasto. Dia menjelaskan, food estate merupakan program untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
Presiden Jokowi sampai menanggapi. Dia menekankan bahwa food estate atau lumbung pangan nasional memang program yang susah namun harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
“Kalau, supaya tahu, membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak-Ibu bayangkan. Tanaman pertama biasanya gagal, nanem kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya ketujuh, keenam, ketujuh, itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan,” ujar Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 18 Agustus.
Sebulan kemudian, 21 September, Hasto kembali membahas soal food estate. Dia melihat ada yang tidak sehat di proyek tersebut. Seharusnya, proyek itu melibatkan petani, masyarakat lokal, perguruan tinggi, dan pusat riset. Food estate disebutnya perlu dievaluasi.
Yang terbaru, capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, juga mengkritisi food estate.