Bacapres Ganjar Pranowo mengaku mendapat protes soal pembangunan infrastruktur seperti tol tak menghasilkan. Anggota Komisi V DPR, yang membidangi infrastruktur, Irwan, menganggap pernyataan Ganjar tak berbasis data dan cenderung bermuatan politis.
“Kalau saya melihat ini lebih pada statement politis saja dan tidak yakin itu menjadi isu strategis dan skala prioritas Pak Ganjar,” kata Irwan kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
“Karena Pak Ganjar tidak punya datanya ya tidak bisa dinilai. Lebih politis saja,” imbuhnya.
Politikus Partai Demokrat ini mengatakan pemerintahan Jokowi telah melakukan perubahan dan perbaikan dalam pembangunan infrastruktur. Dia menyinggung pembangunan Bandara Kertajati.
“Kalau menurut saya beberapa perubahan dan perbaikan juga sudah dilakukan pemerintah berdasarkan masukan di Komisi V DPR RI misalnya Bandara Kertajati yang dulunya sepi sekarang sudah sangat aktif,” ujarnya.
Irwan menganggap pernyataan Ganjar menunjukkan inkonsistensi setelah dirinya maju sebagai salah satu bacapres 2024. Menurut dia, Ganjar seharusnya turut terlibat memberikan masukan ke pemerintah pusat selama menjabat gubernur Jawa Tengah.
“Pernyataan Pak Ganjar itu bentuk inkonsistensi beliau pasca-maju capres. Kalau kita tracking Pak Ganjar malah dulunya selalu memuji pencapaian itu dan bahkan ikut meresmikan proyek infrastruktur Presiden Jokowi terutama di wilayah Jawa Tengah,” kata Irwan.
“Seharusnya jika memang serius di masalah infrastruktur harusnya Pak Ganjar bisa kasih masukkan ke pemerintah saat beliau jadi Gubernur aktif selama 10 tahun,” lanjut dia.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar menyinggung soal pembangunan infrastruktur yang digenjot oleh pemerintahan Jokowi selama 2 periode. Namun timbul pertanyaan mengenai infrastruktur yang telah dibangun sepi.
Awalnya Ganjar mengatakan bahwa ekonomi memang dibangun dengan menyelesaikan permasalahan di dua sektor, yakni infrastruktur dan industri. Untuk infrastruktur dia mengakui memang sudah dibangun oleh pemerintahan Jokowi.
“Current ekonomi ini kita bagi dua antara problem yang terkait infrastruktur dan terkait industri. Kalau kita melihat infrastruktur, saya kira 10 tahun Pak Jokowi sudah melakukan itu,” ucapnya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (8/11).
Namun, Ganjar menekankan bahwa dari infrastruktur yang dibangun timbul pertanyaan mengapa infrstruktur yang dibangun belum optimal. “Pertanyaannya ada yang protes kenapa bandaranya sepi, pelabuhannya sepi, jalan tolnya kok belum menghasilkan,” tambahnya.