Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tetap menolak gencatan senjata di Gaza. Dia pun bersikeras bahwa Israel tidak berencana untuk menduduki kembali wilayah Palestina tersebut.
“Gencatan senjata dengan Hamas berarti menyerah,” katanya kepada Fox News, seraya menambahkan tidak ada “jadwal” untuk berapa lama serangan militer akan dilakukan Israel di Gaza.
“Saya pikir tentara Israel berkinerja sangat baik,” ujar pemimpin negeri Yahudi itu. “Berapapun lamanya, kami akan melakukannya,” imbuhnya seperti dikutip , Jumat (10/11/2023).
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok milisi Palestina itu menyerbu Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Serangan udara dan darat sebagai serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 10.800 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil dan banyak dari mereka anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Dalam wawancara dengan Fox News, Netanyahu mengatakan Israel tidak memiliki rencana untuk tetap berada di Gaza dalam jangka panjang.
“Kami tidak bermaksud untuk memerintah Gaza. Kami tidak bermaksud untuk mendudukinya, namun kami berupaya untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi Gaza dan kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa Israel tidak “berusaha untuk menggusur siapa pun.”