Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Usman Sidik, meninggal dunia sesaat bermain sepak bola dalam rangka pembukaan Piala Bupati Cup. Saat itu, Usman tengah menjalani laga eksibisi bersama tim Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Halsel.
Dilansir Antara, Senin (6/11/2023), Usman Sidik yang terjatuh dan tidak sadarkan diri langsung dibawa ke RSU Marabose Halmahera Selatan. Dia dinyatakan meninggal dunia di RSU Marabose dalam usia 50 tahun.
“Bupati meninggal dunia sekitar pukul 18.40 WIT, setelah menjalani perawatan di RSU Marabose usai bermain sepak bola di lapangan Gelora Bahrain Kasuba,” kata adik kandung Usman, Samsuddin Sidik, melalui pesan whasshap dari Ternate, Minggu (5/11).
Bupati Usman meninggal dunia setelah pingsan saat ikut bermain bola dalam turnamen Bupati Cup II di lapangan Gelora Bahrain Kasuba. Dia saat itu dipercaya sebagai kapten kesebelasan dengan menggunakan nomor punggung 18 memperkuat PWI Kabupaten Halmahera Selatan, dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, menjadi kapten dari Pemkab Halmahera Selatan dalam laga pembukaan Piala Bupati Cup tahun 2023.
Saat itu, Wabendum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut tiba-tiba jatuh di tengah lapangan dan tidak sadarkan diri. Usman lalu dilarikan ke RS Labuha menggunakan ambulans yang masuk ke tengah lapangan.
Usman yang juga mantan wartawan RCTI biro Maluku Utara ini rencananya akan dibawa ke Kota Ternate untuk dimakamkan.
Ketua PWI Maluku Utara, Asri Fabanyo kepada Antara mengaku terpukul atas berita meninggalnya Usman Sidik.
“Kami berbelasungkawa atas meninggalnya Bupati Halsel Usman Sidik, selain sebagai pejabat, Usman juga merupakan senior dari teman-teman wartawan, karena sebelum memulai karirnya di dunia politik, beliau merupakan wartawan senior berkiprah sebagai wartawan RCTI biro Maluku Utara,” kata Asri Fabanyo.
Seperti diketahui, Bupati Usman Sidik lahir 13 April 1973 adalah seorang politisi asal Indonesia. Usman menjabat sebagai Bupati Halmahera Selatan periode 2021-2024, lahir di Orimakurunga Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan, sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara.
Semasa SMP, ia sudah bekerja sebagai buruh kasar dan semasa SMA Muhammadiyah Kota Ternate, ia menjadi buruh di Pelabuhan Bastiong.
Kemudian bekerja di bagian penanaman pohon kayu dari PT Barito Pasific Timber Group, Sidangoli. Usman Sidik kemudian meneruskan pekerjaannya dengan menjadi kontributor sejumlah stasiun televisi nasional yang meliputi TPI dan RCTI. Ia kemudian mendirikan media cetak harian bernama PT Seputar Malut.