Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjelaskan soal asal-usul singkatan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Anies memastikan singkatan AMIN bukan berasal dari konsultan politik.
Cerita ini disampaikan Anies saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) III Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Syathoriyah An-Nahdliyyah Indonesia Ponpes Satoriyah Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Lumajang. Mulanya, Anies bercerita soal kunjungannya ke kediaman Al Mursyid Thoriqoh, KH Muhammad Soepiyan.
“Sebulan yang lalu kami bersilaturahmi ke tempat pak Kiai Soepiyan, mursyid kita, dalam sowan, beliau memberi nasihat, salah satu nasihatnya, ‘Pak Anies kalau bisa, kalau panjenengan wonten (kamu ada) pasangan, mbok menawi pasanganipun saget saking (mungkin pasangannya bisa dari) Nahdlatul Ulama, menawi saget saking (mungkin bisa dari) Jawa Timur’,” ujar Anies menirukan nasihat Kiai Soepiyan dalam pidatonya di Lumajang, dilansir detikJatim, Minggu (29/10/2023).
Anies bercerita proses terciptanya singkatan AMIN. Ia menyebut, singkatan ini bak datang dari langit. Kemudian, Anies bercanda bahwa mengatakan AMIN di tempat ibadah tidak termasuk kampanye. Ia pun mengatakan AMIN kerap ditemui di tempat-tempat ibadah seperti masjid.
Anies bercerita proses terciptanya singkatan AMIN. Ia menyebut, singkatan ini bak datang dari langit. Bukan hasil dari konsultan komunikasi politik.
“Lalu muncul singkatan pasangan yang bukan dibuat oleh ahli komunikasi, ahli branding, kemudian muncul singkatan AMIN, AMIN itu diaminkan bapak ibu. AMIN bukan singkatan hasil konsultan komunikasi, ini singkatan yang ketemunya dari langit, waladdholin,” ujar Anies dilanjutkan sahutan “AMIN,” dari para jemaah yang hadir.