Barcelona meminta maaf usai salah satu pejabatnya menyerang Vinicius Junior, winger Real Madrid. Itu terkait serangan rasial yang menimpa sang pemain.
Miquel Camps mengomentari serangan rasial yang diterima Vinicius dalam laga Sevilla vs real Madrid akhir pekan lalu. Anggota Dewan Barcelona itu menyebut sang pemain layak menerima hinaan dari suporter lawan.
“Itu bukan rasisme. Dia layak mendapat tamparan semacam itu karena menjadi badut dan pelawak. Apa coba maksudnya dari tindakannya yang tidak perlu dan tidak ada gunanya di tengah lapangan?” tulisnya di Twitter usai laga Real Madrid vs Braga di Liga Champions.
Komentar itu ditulis Camps di Twitter, namun tak lama berselang dihapus. Meski begitu, jejak digitalnya sudah tersebar, yang membuat Barcelona menyampaikan permintaan maafnya.
Lewat Wakil Presidennya, Rafa Yuste, Barcelona menyebut cuitan itu memang tidak pantas. Ia berharap Vinicius Junior memaafkannya.
“Jika Vinicius mendengarkan saya, saya ingin mengatakan bahwa ini tidak akan terulang lagi. Sekalipun itu sebuah kesalahan, itu tidak boleh diposting. Itu adalah [postingan] yang tidak pantas,” kata Rafa Yuste kepada Movistar, usai laga Barcelona vs Shakhtar Donetsk di Liga Champions, Kamis (26) dini hari WIB.
Vinicius Junior memang kerap menjadi sasaran ujaran kebencian di LaLiga. Meski sudah protes, tak ada tindak lanjut berarti dari Liga Spanyol untuk menghentikannya.
Komentar Camps juga disebut memantik tensi panas antara Barcelona dan Real Madrid, jelang laga El Clasico akhir pekan ini. Presiden Los Blancos, Florentino Perez, kabarnya tidak akan datang ke Camp Nou karena kesal Vinicius Junior diserang.