AH (26) pelaku pembunuhan karyawati FD (44) di dekat lobi mal di Jakarta Barat rampung menjalani tes kejiwaan. Hasil tes kejiwaan akan diumumkan hari ini Selasa 24 Oktober 2023.
“Kemarin pelakunya kita lakukan lakukan observasi ke Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku dan dari dokter sudah mengeluarkan hasil terkait dengan kondisi kejiwaan yang bersangkutan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Syahduddi kepada wartawan, Senin (23/10/2023).
Syahduddi menuturkan proses observasi terkait kejiwaan pelaku AH berlangsung selama dua minggu. Dia menerangkan pelaku selama proses observasi diperiksa oleh tim kedokteran forensik psikiatri.
“Kita di sana meminta pihak RS untuk melakukan observasi kurang lebih dua mingguan untuk mengetahui apakah kondisi kejiwaan dari pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa atau tidak. Sehingga kami melibatkan dokter forensik psikiatri, untuk melakukan pemantauan, pengamatan, observasi dan melihat kondisi kejiwaan dari pelaku ini,” terang Syahduddi.
“Selama dua mingguan dipantau, dimonitor kondisi kejiwaannya dan pada akhirnya dokter mengeluarkan kesimpulan. Nanti hasilnya akan kita sampaikan pada saat rilis,” pungkasnya.
Syahduddi menyampaikan hasil tes kejiwaan tersangka akan diumumkan hari ini, Selasa (24/10/2023) pukul 11.00 WIB di Polrws Jakbar
Perilaku ‘Aneh’ Tersangka
Sebelumnya, polisi masih mendalami motif pria berinisial AH (26) membunuh karyawati FD (44) di dekat lobi mal di Jakarta Barat. Polisi mengungkap tersangka AH kerap berperilaku aneh.
Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharam Wibisono mengatakan hal itu terungkap dari beberapa saksi, baik di lokasi kejadian maupun keluarga tersangka.
“Mereka juga melihat perilaku tidak wajar, ditanya mau ke mana, jawabannya tidak relevan atau tidak nyambung. Kita juga riksa keterangan orang tua pelaku dan adiknya, bahwa di rumahnya juga sering memperlihatkan perilaku aneh, tak relevan,” kata Wibisono saat dihubungi, Rabu (27/9).
Wibisono mengungkapkan, pelaku diketahui sudah beberapa kali datang ke lokasi. Namun, lagi-lagi, saat ditanya tujuan kedatangannya, jawaban pelaku selalu tidak relevan.
“Informasinya beberapa kali pernah ke situ, nanti datang lagi, makannya pihak sekuriti bilang orang ini pernah ke sini dan perilakunya aneh. Ditanya apa, jawabannya tidak sinkron, makanya arahnya si satpam ini (menyampaikan) indikasi ‘ada gangguan kejiwaan’,” ujarnya.
Pihak kepolisian, lanjut Wibisono, akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. Hal tersebut dilakukan untuk mendalami apakah pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.
“Kalau ada arah gangguan kejiwaan, kita akan melakukan pengecekan secara medis dan akan kita akan gali keterangannya. Minggu ini (cek kejiwaannya),” tuturnya.