Presiden Singapura Halimah Yacob mengumumkan dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai capres untuk periode kedua. Pengumuman ini disampaikan beberapa bulan sebelum pilpres Singapura dijadwalkan akan digelar pada September mendatang.
Seperti dilansir Saluran Berita AsiaSenin (29/5/2023), Halimah dilantik menjadi Presiden Singapura pada 14 September 2017 lalu. Dia mencetak sejarah sebagai wanita pertama yang menjabat Presiden Singapura, dan sebagai presiden Melayu pertama di Singapura sejak Yusof Ishak yang menjabat 47 tahun lalu.
“Beberapa bulan lagi, pemilu presiden akan digelar. Setelah melalui pertimbangan yang sangat matang, saya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali,” ucap Halimah dalam pernyataannya yang dirilis pada Senin (29/5) waktu setempat.
“Telah menjadi kehormatan dan keistimewaan luar biasa untuk mengabdi sebagai Presiden ke-8 Singapura selama enam tahun terakhir. Pengalaman itu sangat menginspirasi dan, pada saat bersamaan, membuat saya merendahkan hati,” sebutnya.
Halimah yang kini berusia 68 tahun ini menyatakan dirinya menyadari ‘tanggung jawab yang luar biasa’ dari kepresidenan ketika mulai menjabat sejak tahun 2017.
“Saya telah mencoba yang terbaik untuk memenuhinya. Tujuan saya adalah membantu menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan berbelas kasih. Saya serang bahwa saya tidak pernah sendirian dalam perjalanan ini. Saya didukung oleh banyak warga Singapura yang memiliki keyakinan yang sama,” ujarnya.
“Bekerja bersama, kami memperkuat suara komunitas kami dan mengangkat mereka yang paling membutuhkan, terutama mereka yang kurang beruntung dan rentan di antara kita,” imbuhnya.