Brutalnya Kejujuran Lampard soal Kebobrokan Chelsea

FILE PHOTO: Soccer Football - Premier League - Everton v Crystal Palace - Goodison Park, Liverpool, Britain - October 22, 2022 Everton manager Frank Lampard celebrates after the match Action Images via Reuters/Lee Smith/File Photo EDITORIAL USE ONLY. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or 'live' services. Online in-match use limited to 75 images, no video emulation. No use in betting, games or single club /league/player publications. Please contact your account representative for further details.
London

Selesai sudah tugas Frank Lampard sebagai manajer sementara Chelsea. Lampard pun bisa blak-blakan jujur mengenai The Blues yang ambyar. Kata-katanya tajam!

Chelsea menyudahi Liga Inggris musim 2022/2023 dengan finis di peringkat ke-12 Klasemen Liga Inggris. Chelsea akhiri musim dengan hasil seri 1-1 kontra Newcastle pada Minggu (28/5) malam WIB.

Chelsea memang dalam musim terburuknya. The Blues terlempar dari 10 besar, nirgelar, dan kalah melulu.

Pergantian kepemilikan rupanya butuh waktu yang tidak instan untuk membuat tim tetap berada di standar papan atas. Pembelian pemain muda dengan harga gila-gilaan dan empat kali ganti manajer, nyatanya bukan jaminan buat Chelsea di musim ini.

Frank Lampard, manajer caretaker Chelsea pun habis kontraknya setelah musim ini tuntas. Sang legenda klub itu hanya mampu membawa The Blues keluar dari papan bawah.

Lampard pun catatkan rekor suram. Hanya sekali menang, dua kali seri, dan enam kali kalah di Liga Inggris!

Lampard memberikan pesan untuk manajer baru Chelsea nanti, yakni Mauricio Pochettino. Menurut Lampard, pemain-pemain Chelsea di bawah standar.

“Biarkan manajemen kepelatihan nanti bekerja untuk menciptakan identitas yang solid di dalam tim. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan masalah stadar mungkin terdengar sederhana tapi itu yang jadi masalah tim ini dan tidak bisa diselesaikan dalam semalam,” ujarnya dilansir dari situs resmi klub.

Frank Lampard bukan sekali dua kali menyemprot para pemain Chelsea. Sudah sejak beberapa pekan terakhir, Lampard menegaskan kalau para pemain harus bertanggung jawab atas hasil di lapangan, karena semangat juang dan hasrat mau menang sepertinya tidak terlihat.

“Standar kolektif pemain telah turun, sehingga kami tidak bisa bermain di level tertinggi da bermain cepat ala Liga Inggris,” tegasnya.

“Setiap tim yang top itu harus saling bersama di ruang ganti, harus vokal, harus berkompetisi, dan bersaing demi mendapatkan tempatnya di skuad,” sambungnya.

“Skuad ini juga begitu gemuk yang diisi dengan pemain-pemain yang kecewa karena beragam alasan. Manajer baru nanti akan melihat dengan matanya sendiri dan bersyukurlah punya pramusim,” lanjutnya.

“Saya bisa jujur tentang hal itu karena sekarang ini adalah pertandingan terakhir saya, saya mungkin tidak akan sering melihat beberapa dari mereka lagi,” tutupnya sambil tersenyum lebar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *