Kelompok-kelompok bantuan internasional dan negara-negara besar meminta Israel untuk mendirikan zona aman di Gaza. Hal ini dilakukan usai Israel memberi waktu 6 jam bagi warga di Gaza untuk mengungsi.
Sabtu (14/10/2023), ribuan orang berjuang untuk keluar dari wilayah utara Palestina. Ribuan tentara Israel berkumpul di sekitar perbatasan Gaza.
Hingga kini belum ada kepastian mengenai kapan Israel akan melancarkan operasi darat sebagai pembalasan serangan mematikan oleh Hamas
“Kami mengkhawatirkan terjadinya bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Ivan Karakashian, Dewan Pengungsi Norwegia.
Israel pada Jumat kemarin (13/10) memperingatkan 1,1 juta orang untuk mengungsi dari Gaza utara. Setelah itu, ribuan orang pada hari Sabtu naik bus, mobil, dan kereta keledai dan bahkan berjalan kaki untuk melarikan diri. Sementara yang lain berkumpul di sekitar perbatasan yang menyeberang ke Mesir.
Militer Israel telah menetapkan dua rute Utara-Selatan di Gaza yang menjanjikan jalur aman selama enam jam itu. Namun para pemimpin militer belum mengatakan berapa lama hal ini akan berlangsung.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka telah diberi “batas waktu yang diperbarui” untuk melakukan evakuasi pada pukul 16.00 setempat (20.00 WIB) hari ini. Namun mereka akan melanjutkan pekerjaannya di Gaza utara sesuai dengan “mandat kemanusiaannya”.
Gaza telah menerima serangan udara dan penembakan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.300 orang. Setidaknya 2.215 orang tewas di Gaza dalam sepekan terakhir.