Rusia melancarkan serangan rudal ke sebuah desa di bagian timur Ukraina. Imbasnya, 51 orang yang sedang berkumpul untuk pergi melayat tewas.
Jumat (6/10/2023), tim penyelamat terlihat masih berjibaku membawa mayat di lokasi kejadian. Tak hanya itu, pantauan wartawan AFP beberapa mayat hangus dengan pakaian sipil tergeletak berdampingan, dan lainnya dalam kantong mayat berwarna putih.
Serangan Rusia itu terjadi saat para puluhan orang yang hendak melayat berada di sebuah kafe. Tak hanya itu, dilaporkan ada juga korban di sebuah toko di gedung yang sama di desa yang berpenduduk 330 orang, di wilayah timur laut Kharkiv.
Ada tumpukan potongan tubuh di samping dua ayunan anak-anak di dekatnya. Sementara itu, tim penyelamat juga masih menggali puing-puing yang tersisa dari kafe tersebut.
Salah satu keluarga korban, Volodymyr Mukhovaty (70) mengaku kehilangan putranya dalam serangan itu. Dia juga masih mencari istri dan menantu perempuannya yang juga turut menghadiri resepsi pemakaman.
“Anak saya ditemukan tanpa kepala, tanpa lengan, tanpa kaki, tanpa apa pun. Mereka mengenalinya dari dokumennya,” katanya.
Dia memiliki sedikit harapan untuk bertemu kembali dengan menantu perempuan atau istrinya. Namun, dia tetap mengawasi petugas penyelamat dari kejauhan kalau-kalau mereka ditemukan.
“Saya tinggal bersama istri saya selama 48 tahun. Aku tidak akan bertahan lama sendirian,” ujarnya.
Kemudian, Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko juga buka suara terkait serangan itu. Dia menyebut seorang anak berusia enam tahun termasuk di antara para korban.
“Total 60 orang menghadiri upacara peringatan untuk sesama warga desa yang telah meninggal,” ucap dia.
Klymenko mengatakan bukti awal menunjukkan rudal Iskander telah digunakan.
“Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Mungkin masih ada orang di bawah reruntuhan,” kata Klymenko.