Lalu Muhammad Zohri masih menyimpan ambisi besar tampil di Olimpiade Paris 2024, meskipun ia gagal merebut medali di Asian Games 2023. Dia mengaku akan lebih mempersiapkan diri lagi.
Zohri finis di posisi enam dengan catatan waktu 10,16 detik pada final nomor 100 meter putra. Catatan waktu ini tak lebih baik dari saat di tampil di babak semifinal yang berhasil membukukan waktu 10,12 detik.
Akan tetapi, Zohri sudah maksimal. Minimal waktu yang dia torehkan tak sama dengan saat dirinya berlomba di Asian Games 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah. Kala itu, catatan waktunya 10,20detik.
Zohri mengakui kegagalannya di Asian Games 2023 disebabkan tekniknya yang belum sempurna. Hal itu tak lepas dari cedera otot paha yang dialaminya lima bulan lalu saat tampil di SEA Games 2023 pada nomor 200 meter putra.
“Bisa dikatakan (ketika terlihat seperti mau terpleset itu) sudah kecepatan maksimal, akhirnya gak ballance (seimbang). Ini bisa dibilang speed endurance kurang dan memengaruhi keseimbangan,” kata Lalu Muhammad Zohri dalam keterangan tertulisnya melalui KOI, Minggu (1/10/2023).
“Speed balancing itu sebenarnya program umum, seperti setahun sebelum kejuaraan atau beberapa bulan ketika pelari ditargetkan untuk mencapai peak performance. Nah kemarin kan sempat cedera, jadi istrahat dan tidak sempat mendapat program latihan itu,” dia menjelaskan.
Cedera yang diderita Zohri di SEA Games bukan yang pertama dialaminya. Sebelum turun di Olimpiade 2020 Tokyo, Zohri juga sempat cedera kaki.
Saat ini Zohri mengaku kondisinya sudah hampir pulih. “Sudah 95 persen dan tidak trauma juga. Saya tidak mau banyak berpikir. Saya punya cara menghibur diri karena saya percaya penyakit itu muncul ketika kita banyak berpikir.”
Namun, yang paling memengaruhi adalah porsi latihan yang dijalani pemuda 23 tahun ini. Akibat cedera, ia sempat absen di latihan karena menjalani rangkaian terapi penyembuhan. “Setelah SEA Games beberapa minggu sempat terapi, terus dengar berita ada tryout di Tianjin. Tapi cedera ini sebenernya sempat membuat saya tidak latihan, yang mungkin akibatnya memengaruhi teknik,” ujar Zohri.
Juara dunia junior ini mengaku penampilan di Asian Games 2023 menjadi pembelajaran berharga, terutama untuk tampil di Olimpiade Paris. Lalu Muhammad Zohri harus mampu membukukan 10 detik untuk tampil di lintasan Paris dan target tersebut masih menjadi ambisinya. Termasuk menjadi pelari Indonesia pertama yang menembus catatan waktu di bawah 10 detik.
“Tentu (tidak berubah target saya). Sekarang saya harus menjaga kondisi agar tidak cedera lagi, tidak banyak pikiran sehingga bisa mencapai tujuan itu,” Zohri menandaskan.