Pemain Perempuan Spanyol Masih Boikot Pemanggilan Timnas

Timnas Spanyol memanggil 23 pemain perempuan untuk berlaga di ajang UEFA Nations League. Boikot masih dilakukan sebagai bentuk protes.

Melansir Sky Sports, sebanyak 23 pemain dipanggil Montse Tome untuk melawan Swedia dan Swiss di UEFA Nations League. 15 di antaranya adalah pemain yang baru juara Piala Dunia Wanita 2023, seperti Alexia Putellas, Aitana Bonmati, dan Ona Battle.

Sebanyak 20 nama pemain yang dipanggil sedianya tergabung dalam kelompok yang masih menggelar aksi boikot. Mereka menuntut reformasi di Federasi Sepakbola Spanyol dan menolak bertanding sampai Luis Rubiales, sang presiden, mundur.

Rubiales sebelumnya memantik amarah usai mencium gelandang Jenni Hermoso di podium juara Piala Dunia Wanita 2023. Hal itu membuat 81 pemain meneken pernyataan menolak membela timnas sampai Rubiales mundur.

Sempat menolak mundur, sanksi FIFA dan gelombang protes sukses melengserkan Rubiales dari jabatannya. Setelah Rubiales mundur, 39 pemain masih menolak membela Timnas Wanita Spanyol, sampai tuntutan ‘membuat Timnas Spanyol merasa aman’ benar-benar terpenuhi.

Dari 23 nama yang dipanggil, Jenni Hermoso tidak masuk dalam daftar. Montse Tome menegaskan sang pemain masih dilindungi, yang kemudian menimbulkan banyak sorotan.

Merespons pemanggilan Montse Tome, pengganti Jorge Vilda yang dipecat karena tak disukai para pemain, pemain kembali merilis pernyataan. Mereka menegaskan sikapnya untuk tetap menolak bertanding membela Timnas Spanyol, dan meski dibayangi sanksi RFEF.

“Para pemain tim sepakbola nasional senior wanita ingin menyatakan, setelah panggilan dan konferensi pers berikutnya dari pelatih nasional baru, Montse Tomé, sebagai berikut: Apa yang diungkapkan dalam pernyataan kami tanggal 15 September 2023, memperjelas dan tanpa opsi apa pun untuk interpretasi lain, bahwa kami [kelompok yang terdiri dari 30 pemain] tidak akan dipanggil karena alasan yang dapat dibenarkan. Pernyataan ini tetap memiliki kekuatan dan efek penuh,” tegas pernyataan pemain.

“Pada hari-hari berikutnya setelah pernyataan itu, kami ingin memberitahukan kepada publik bahwa tidak ada hal berbeda yang telah disampaikan kepada anggota RFEF mana pun, jadi kami dengan tegas meminta agar informasi yang disampaikan kepada publik bersifat teliti.”

“Kami sebagai pemain profesional elite, dan setelah semua yang terjadi hari ini, kami akan mempelajari kemungkinan konsekuensi hukum yang dihadapi RFEF dengan memasukkan kami ke dalam daftar, yang kami minta, untuk tidak dipanggil, karena alasan yang telah dijelaskan secara publik dan lebih rinci kepada RFEF, dan dengan demikian mengambil keputusan terbaik untuk masa depan dan kesehatan kami.”

“Kami pikir penting untuk menunjukkan, dalam hal ini, panggilan [panggilan internasional] belum dilakukan pada waktu dan bentuk yang tepat, sesuai dengan pasal 3.2 Lampiran I Peraturan Status dan Transfer Pemain FIFA, jadi kami memahami bahwa RFEF tidak dalam posisi mengharuskan kami menghadiri hal yang sama. Kami menyesal sekali lagi bahwa Federasi kami telah menempatkan kami dalam situasi yang tidak pernah kami harapkan,” tegas pernyataan pemain.

Sementara Montse Tome menegaskan, dirinya menegaskan mendukung sikap Jenni Hermoso. Meski begitu, ia menantikan sang pemain mau bergabung lagi.

“Kami mendukung Jenni. Kami percaya cara terbaik untuk melindunginya adalah dengan cara ini, tapi kami mengandalkan Jenni,” katanya.

“Ini adalah awal dari fase baru, waktu akan terus berjalan. Tidak ada apa pun di belakang kami, dan kami sangat ingin terhubung dengan para pemain ini,” jelas Monste Tome, yang menggantikan Jorge Vilda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *