Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendesak Berlin untuk memasok rudal jarak jauh Taurus saat ada kunjungan mendadak Menlu Jerman Annalena Baerbock ke Kyiv. Namun Ukraina menganggap Jerman terlalu buang-buang waktu.
Baerbock menjanjikan dukungan yang teguh dan memuji kemajuan Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE). Namun, Kuleba mengatakan Jerman harus mempercepat keputusan mengenai pengiriman rudal.
“Saya tidak mengerti mengapa kita membuang-buang waktu,” kata Kuleba pada konferensi pers dengan Baerbock.
“Dan kita bisa mencapai lebih banyak hal, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa tentara dan warga sipil Ukraina jika kita sudah memiliki Taurus,” tambahnya.
Diketahui, pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan terhadap posisi Rusia yang sudah mengakar pada bulan Juni namun kemajuannya lambat.
Kyiv telah meminta sekutu Baratnya untuk menyediakan jet tempur dan rudal yang dapat mencapai sasaran yang lebih dalam di wilayah yang dikuasai Rusia.
“Kami menghormati prosedur Anda, tetapi dari semua yang kami ketahui tentang Taurus, tidak ada satu pun argumen objektif yang melarang kami melakukan hal itu,” kata Kuleba, merujuk pada keputusan Berlin dalam mengirimkan senjata tersebut.
Jerman, sebelumnya telah menyerahkan tank Leopard 2 dan sistem pertahanan udara. Mengenai Tauras, Baerbock berkata: “Seperti pengiriman yang kami lakukan sebelumnya, semua masalah ini harus diselesaikan.”
Pada kunjungan keempatnya sejak invasi Rusia pada Februari 2022, Baerbock mengatakan Jerman “tidak akan menghentikan dukungannya” terhadap Ukraina.
Inggris dan Perancis sama-sama memasok rudal jarak jauh Storm Shadow dan SCALP ke Ukraina, yang menurut Kyiv diperlukan untuk mengganggu jalur pasokan Rusia.
Diketahui, tawaran Kyiv untuk menjadi anggota Uni Eropa telah menjadi topik diskusi utama di kalangan diplomat Ukraina dan Eropa.
Ukraina menerima status pencalonan UE setahun yang lalu dan berharap untuk memulai negosiasi formal tahun ini mengenai apa yang perlu dilakukan untuk memperkuat upaya keanggotaannya.
Baerbock mengatakan pihaknya telah mencapai “kemajuan bagus” di beberapa bidang, termasuk reformasi peradilan, namun masih ada “jalan yang harus ditempuh” dalam memberantas korupsi.
Dia memperbarui “dukungan tegas Jerman terhadap Ukraina dalam perjalanannya ke Uni Eropa”.