Jakarta –
Anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie melakukan pengecekan ke beberapa asrama haji. Dia pun memberikan sorotan terhadap beberapa hal, khususnya berkaitan dengan kebutuhan jemaah haji lansia.
“Pertama antrean makan masih cukup panjang. Kedua dari makanan tadi, ayamnya itu utuh. Alangkah baiknya ayamnya sudah terpisah dari tulang. Sehingga Lansia mudah makan, dan yang ketiga tadi ada sajian telur bulat alangkah baiknya telur dipotong juga agar mempermudah Lansia makan atau dibuat dadar atau dibuat orak-arik,” kata Idah seperti dilansir dari situs dpr.go.di, Jumat (26/5/2023).
“Dengan tema ramah terhadap Lansia ini, tolong betul-betul ramah dan nyaman terhadap Lansia,” lanjut dia.
Sebelumnya, Idah juga sempat berinteraksi dengan calon jemaah haji lansia berusia lebih dari 80 tahun yang terlihat tidak menghabiskan potongan ayam di piringnya. Dia khawatir calon jemaah haji itu bisa kekurangan asupan protein apabila tidak dapat menghabiskan lauk pauk yang disajikan lantaran kesulitan dalam proses memakan masakan tersebut.
Lebih lanjut, hal sederhana lain yang tak luput dari tinjauannya adalah mengenai keamanan akses kamar mandi. Ia menilai licinnya lantai kamar mandi menjadi catatan tersendiri yang harus ditindaklanjuti.
“Setelah melakukan kunjungan ke kunjungan ke beberapa asrama haji, saya lihat lantainya kurang ramah terhadap :ansia, licin. Seharusnya lantai kamar mandi berbeda dengan lantai lain harusnya dia kasar. Saya saja yang belum Lansia kalau dalam kondisi kamar mandi basah itu bisa kepeleset apalagi tidak ada penyangga atau pegangan itu,” ungkap Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.
Untuk itu, Idah mengingatkan berbagai pihak agar tetap memperhatikan keamanan para lansia saat persiapan, keberangkatan dan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk saat pembangunan atau renovasi asrama haji.
“Makanya untuk pembangunan asrama haji. Tolong juga diperhatikan untuk keamanan para Lansia itu sendiri. Masih syukur bila saat akan berangkat haji, di asrama haji mereka masih didampingi keluarga tapi yang tidak didampingi keluarga itu bagaimana?” lanjutnya.
Tak hanya di Indonesia, Legislator Dapil Gorontalo ini juga menyinggung kondisi asrama haji di Arab Saudi. Menurutnya hal yang sama juga terjadi di sana.
“Juga waktu saya berangkat sebagai petugas pengawasan Haji, baik di Jeddah maupun di Mekah kamar mandinya juga licin-licin saat kena air sehingga itu memang perlu diperhatikan. Kalau sudah terlanjur bisa ada penambahan keset yang kasar, keset khusus untuk kamar mandi sehingga lebih menjamin keselamatan para lansia itu sendiri baik di Indonesia maupun di Saudi Arabia,” usulnya.
Menutup pernyataannya, Anggota Badan legislasi DPR RI ini kembali mengingatkan agar seluruh pihak terkait untuk memperhatikan kebutuhan lansia secara detail dan rinci hingga ke hal-hal yang dianggap kecil. “Dengan diperhatikannya hal-hal tadi, Haji Ramah Lansia tidak sekadar jadi tagline saja tapi juga bisa diterapkan sedetail-detailnya. Kita harus ramah terhadap lansia, jadi memang harus diperhatikan,’ tutur dia.