Sejumlah pemimpin negara telah tiba di Indonesia. Para pemimpin negara tersebut diagendakan mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada tanggal 5-7 September 2023.
Pemimpin pertama yang hadir yaitu Perdana Menteri (PM) Kepulauan Cook Mark Brown yang tiba pada Minggu (3/9) kemarin, sekitar pukul 19.25 WIB. Kedatangan PM Mark di Indonesia untuk menghadiri KTT ke-43 ASEAN dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pacific Islands Forum (PIF).
Selanjutnya, pada hari ini, Senin (4/9/2023), pemimpin negara yang telah mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, yaitu PM Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao yang tiba sekitar pukul 07.50 WIB. Tidak lama setelahnya, pesawat yang membawa PM Vietnam Pham Minh Chinh mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 10.35 WIB.
Setelah itu, secara berurutan, tampak tiba di Indonesia yaitu PM Kamboja Hun Manet, PM Laos Sonexay Siphandone, PM Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos yang datang beserta pendamping masing-masing.
Sementara itu, sejumlah pemimpin negara lainnya seperti Amerika Serikat, India, Rusia, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Republik Korea, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Papua Nugini dijadwalkan tiba di Tanah Air pada esok hingga lusa.
Sebelumnya, dalam keterangannya kepada awak media usai meninjau lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN pada Jumat lalu (1/9), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa 22 negara yang terdiri atas 11 negara ASEAN dan 9 negara mitra akan hadir pada KTT ASEAN di Jakarta. Selain itu, Retno juga mengkonfirmasi bahwa sejumlah organisasi internasional akan turut hadir dalam gelaran KTT ini.
“Plus organisasi internasional yang menjadi mitra ASEAN yaitu PBB, Sekjen PBB akan hadir, plus akan hadir juga World Bank, IMF, kemudian World Economic Forum, tadi IORA, PIF. Jadi totalnya ada 22 negara plus 9 organisasi internasional,” kata Menlu Retno.