Gagal meraih trofi selama dua musim beruntun membuat Juventus diminta melakukan perombakan tim secara signifikan, termasuk mengganti pelatih Massimiliano Allegri.
“Saya berharap musim ini bisa mengajarkan Juventus bahwa bukan nama besar yang bisa membawa trofi, namun rasa lapar dan motivasi,” ujar legenda klub, Alessio Tacchinardi kepada La Gazzetta dello Sport.
“Sudah waktunya untuk menyadari bahwa siapa pun di klub yang sudah merasa puas, maka mereka harus menyingkir dan memberikan tempat pada mereka yang siap berjuang menyelesaikan pekerjaan, memberikan segalanya, tanpa perhitungan.”
Usai tertinggal jauh dari Napoli di Serie A dan tersingkir di fase grup Liga Champions, Juventus gagal memanfaatkan kans untuk meraih trofi di Coppa Italia dan Liga Europa musim ini. Di dua ajang itu, Bianconeri tersingkir di semifinal.
Namun Tacchinardi menyoroti kegagalan Juventus menampilkan performa yang dibutuhkan dalam situasi genting. Seperti saat disikat Empoli 1-4, mereka seperti kurang bergairah usai mengetahui hukuman pengurangan 10 poin beberapa menit sebelum laga.
“Secara keseluruhan, musim ini berjalan negatif. Tim kesulitan dalam hal konsistensi dan gaya bermain. Ada dua laga paling signifikan, yaitu leg kedua semifinal Coppa Italia melawan Inter Milan dan kekalahan di Empoli, dua laga yang harusnya bisa mengubah musim, namun Juve malah ‘menghilang’.”
“Seandainya mereka mengalahkan Empoli, bahkan dengan pengurangan 10 poin sekalipun mereka masih bisa menekuk Milan dalam head-to-head untuk lolos ke Liga Champions. Sebaliknya, mereka membuang kesempatan emas ini. Usai laga, saya mendengar suara pasrah.”
Pola permainan juga turut disorot pemain yang 11 tahun berseragam Juventus itu. Allegri dinilai kebingungan menentukan formasi terbaik, dan tak bisa mengikuti perkembangan zaman.
“Pelatih menurunkan banyak line-up berbeda dalam dua musim terakhir, menunjukkan rasa putus asa menemukan Juve yang diinginkan, namun tak pernah berhasil,” Tacchinardi melanjutkan.
Allegri belum menyumbang trofi sejak kembali melatih Juventus pada 2021. Foto: DeFodi Images via Getty Images/DeFodi Images
|
“Saat Juve merekrutnya kembali, mereka tahu Allegri berorientasi pada hasil, dan tidak tertarik dengan sepak bola menghibur. Namun sepak bola telah berubah dengan cepat, sama cepatnya seperti smartphone yang terus menerus menghadirkan edisi baru.”
“Klub harus mengevaluasi apakah Allegri masih punya kompetensi, kharisma, dan rasa lapar untuk membantu tim terus maju di saat tekanan terus bertambah setiap tahun. Jika ia bertahan hanya karena faktor ekonomi, itu bisa merusak semua yang terlibat,” tegas Tacchinardi.
Juventus saat ini tercecer di urutan tujuh Serie A dengan 59 poin dari 36 laga. Mereka terancam absen di Liga Champions musim depan.