Kemenpora memastikan tidak ada atlet yang berangkat mandiri ke Asian Games 2023. Menpora Dito Ariotedjo punya alasannya. Apa itu?
Sampai saat ini Pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan CdM Basuki Hadimuljono belum menentukan jumlah atlet Indonesia di Asian Games Hangzhou 23 September-8 Oktober.
KOI pun mengusulkan agar nantinya atlet-atlet yang tidak masuk prioritas pemerintah bisa diberangkatkan secara mandiri. Sebab di awal pembicaraan antara KOI, Pemerintah, dan CdM, rencananya bakal dikiri 600-an atlet dari 32 cabor.
Sayangnya, keinginan KOI itu sulit terwujud karena Kemenpora memastikan bahwa atlet multievent harus diberangkatkan oleh negara karena berjuang atas nama Indonesia. Sehingga seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh pemerintah.
Selain itu keberangkatan atlet juga harus diputuskan secara bersama-sama, tidak bisa hanya pemerintah, KOI, KONI, atau federasi olahraga bersangkutan.
“Pertama, para atlet yang tampil pada Asian Games 2022 Hangzhou, China, membawa nama bangsa Indonesia sehingga sudah selayaknya mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah untuk keberangkatan sesuai dengan standar biaya kementerian keuangan,” ujar Dito dalam rilis kepada
“Pemerintah dalam memutuskan keberangkatan atlet menuju Asian Games 2022 Hangzou China melibatkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat,” Dito menambahkan.
Meski demikian, Dito mengakui dalam proses pengambilan keputusan pastinya ada perbedaan pendapat, yang dianggap wajar terjadi dalam sebuah rapat.
“Namun, setelah rapat itu ada keputusan. Dan, keputusan yang diambil itu merupakan kesepakatan bersama diantara semua pihak yakni Kemenpora, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Keputusannya, tidak ada keberangkatan atlet dengan biaya mandiri menuju Asian Games 2022 Hangzhou, China,” papar Dito.
Pemerintah juga menilai bahwa Asian Games bukanlah ajang test event. Namun, Kemenpora tetap menyiapkan anggaran dan berkomitmen untuk mengirimkan atlet ke kejuaraan internasional yang sifatnya single event.
Kemenpora juga sudah membahas soal tidak adanya atlet mandiri di Asian Games 2023 saat rapat Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
“Bahkan dalam rapat yang dihadiri oleh Deputi Prestasi Olahraga Surono itu, KOI atau NOC melalui Sekjen dan Komite Eksekutif (KE)-nya juga mengajukan usul agar soal atlet jalur mandiri bisa dipertimbangkan berangkat di multievent mendatang,” kata Dito.
Kemenpora juga menjawab soal permasalahan anggaran ke Asian Games Hangzhou yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan multievent lain seperti SEA Games.
“Pasti lebih kecil jumlahnya, karena atlet yang berangkat ke Asian Games dan SEA Games pasti berbeda, Asian Games selalu lebih sedikit yang berangkat dibandingkan SEA Games,” pungkas Dito.