Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggelar rapat tertutup membahas Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru. Warga menerima kabar TK itu bakal digusur dan kemudian pihak Dinas terkait membantah kabar itu.
Rapat digelar di Ruang Gelatik III Lantai 2, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023), pukul 15.30 WIB sore. Rapat diadakan secara tertutup.
TK Gudang Peluru sendiri terletak di tengah Taman Gudang Peluru, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Taman itu merupakan lahan milik Dinas Pertamanan.
Terlihat beberapa warga Gudang Peluru menghadiri rapat koordinasi sore ini. Ada pihak Yayasan TK Gudang Peluru, pihak Sekretariat Kelurahan Kebon Baru, Ketua RW 03 Gudang Peluru, dan para guru Tk Gudang Peluru.
Selain itu Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatam, Elly Sugestianingsih tampak hadir dalam rapat tersebut. Rapat dipimpin oleh Asisten Ekonomi Pembangunan, Mukhlisin.
Seperti diketahui, desas-desus beredar di grup WhatsApp (WA) warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, bahwa Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru akan digusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pihak warga menyuarakan penolakan bila TK itu digusur.
“Kami menolak bangunan permanen TK dirobohkan dan dihilangkan legitimasinya,” kata Megha (39) kepada detikcom, Rabu (9/8) kemarin.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, menepis kabar itu. Isu penggusuran tidaklah betul. “TK akan diintegrasikan dengan penataan taman,” kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, Bayu Meghantara, kepada detikcom.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan, Elly Sugestianingsih. Dia mengaku tidak mengerti bagaimana bisa rencana pihaknya untuk membenahi taman kemudian diterima warga sebagai rencana penggusuran TK.
“Tidak digusur. Saya juga bingung ya kalaua da info TK akan digusur. Tidak ada penggusuran,” kata Elly.
TK Gudang Peluru tidak akan digusur, melainkan direlokasi sementara agar bisa diperbaiki bersamaan dengan revitalisasi empat taman. Revitalisasi empat taman itu sendiri menggunakan anggaran Rp 4 miliar.
