Manchester City musim lalu meraih treble, plus sedang mendominasi di Inggris. Kini mereka diyakini menatap sebuah tanda tanya besar: masih seberapa ‘lapar’?
Raihan treble Manchester City musim lalu menjadi semacam penegasan, bahwa mereka memang tim terbaik Inggris saat ini. Bukan apa-apa, Citizens juga sudah memenangi lima gelar Premier League dalam enam musim terakhir.
Dalam enam musim tersebut, mereka juga meraih satu titel Piala FA lain pada 2018/2019, lalu lima gelar Piala Liga Inggris. Dengan segala pencapaian itu plus performa musim lalu yang fenomenal, pasukan Pep Guardiola pun tak ayal masih dijagokan untuk musim depan.
Alih-alih tim lain, ancaman Manchester City justru diyakini berada di dalam tim sendiri. Setelah memenangi titel Liga Champions pertama dan meraih treble, akan butuh upaya besar untuk menjaga motivasi dan ambisi tim.
“Ini mungkin terdengar aneh untuk dikatakan ke sebuah tim yang memeangi treble dan pastinya City akan jadi tim yang dikejar lagi. Tapi ketika Anda sudah memenangi segalanyam terkadang situasi jadi semacam ‘Mau apa lagi nih?’,” kata mantan manajer Tottenham Hotspur Harry Redknapp dikutip Manchester Evening News.
“Dan Pep punya tugas yang sangat berat di tangannya untuk menjaga mereka selapar itu lagi dan bergairah lagi. Ayo jujur saja, meski City sebrilian itu musim lalu, titelnya sempat ada di tangan Arsenal dan mereka terpeleset.”
“Mikel Arteta sudah merekrut pemain dengan sangat baik di musim panas, sebagaimana yang lainnya juga, sementara Pep kehilangan satu atau dua. Ilkay Guendogan ke Barcelona, Riyad Mahrez di Arab Saudi, dan masih ada keraguan soal Kyle Walker, yang merupakan bek kanan fantastis.”
“City nyaris gagal musim lalu dan bangkit saat dibutuhkan. Well, enggak ada keraguan bahwa mereka akan jadi penantang lagi, dan saya bisa melihat persaingan ini berjalan panjang,” imbuh pria yang malang melintang sebagai manajer di Premier League tersebut.