Pebulutangkis Indonesia Jonatan Christie kembali ke jajaran top 5 dunia. Keberhasilannya menjadi runner up Japan Open 2023 membawanya naik empat tingkat.
Jonatan dalam beberapa pekan terakhir memang mengalami penurunan drastis tak hanya prestasi, tapi juga kiprahnya di turnamen-turnamen bulutangkis yang turut memengaruhi ranking dunianya.
Sejak menjadi juara Indonesia Master 2023 Januari lalu, ia nyaris tak pernah mendapatkan hasil yang baik dalam turnamen bulutangkis.
Dia kalah di babak 32 besar All England dan Singapore Open, kemudian babak 16 besar di Malaysia Masters, dan terhenti di perempatfinal Indonesia Open pada Juni lalu.
Hasil-hasil minor itu pun membuat peringkatnya dari sebelumnya masuk jajaran top 3 menurun sampai posisi sembilan hingga pekan lalu.
Namun, di pekan ini BWF kembali memperbaharui daftar ranking dunia pebulutangkis-pebulutangkia dunia. Jonatan termasuk salah satunya yang kini naik ke posisi kelima. Dia naik empat tingkat pada pekan ini, seusai menjadi runner up di Jepang.
Di turnamen BWF Super 750 itu, Jonatan cuma kalah dari Viktor Axelsen, raja tunggal putra dunia, yang masih kokoh di peringkat pertama dunia.
Selain Jonatan, wakil Indonesia yang juga mengalami perubahan posisi ranking dunianya ialah ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Mereka kembali masuk ke jajaran top 10 setelah pada pekan ini naik satu tingkat, dari sebelumnya pada minggu lalu The Babies berada di peringkat 11 dunia.
Indonesia juga masih tanpa wakil di nomor ganda putri dan ganda campuran di ranking BWF pada pekan ini.
Ranking para pemain Indonesia berpeluang mengalami perubahan kembali pada pekan depan seiring hasil yang diperoleh di Australia Open yang akan berlangsung seminggu ke depan.
Ajang yang berlangsung di Sydney mulai 1-6 Agustus tersebut, Indonesia menurunkan 18 wakilnya. Sementara ini, sudah ada lima wakil yang telah memastikan kelolosannya di babak kedua.
Mereka ialah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo/Daniel, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.