Salah satu pasangan Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mundur dari turnamen bulutangkis Australia Open 2023 yang akan dimulai Selasa (1/8/2023). Bagas alami cedera.
Bagas/Fikri sebelumnya terdaftar sebagai atlet yang akan bertanding di sektor ganda putra. Juara All England 2022 itu akan menghadapi Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dari Korea Selatan.
Namun, Bagas/Fikri memilih menarik diri dari keikutsertaannya di ajang berhadiah total 420 ribu dolar AS tersebut.
Menurut kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, pasangan ini mundur karena Bagas mengalami cedera di pangkal paha kanan.
“Cederanya terjadi saat main di Jepang Open lalu. Saat itu gerakan Bagas begitu terbatas dan ada rasa sakit di pangkal pahanya,” kata Herry IP dalam keterangan tertulisnya, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, tim bulutangkis Indonesia saat ini tengah melakukan latihan di arena Quay Center, Sydney, Senin (31/7).
Selama tiga jam dari pukul 13.30 waktu setempat, para pemain bisa berlatih dan beradaptasi, baik di main hall yang akan menjadi tempat pertandingan, maupun di warming up hall.
Sebelumnya, dua kloter tim bulutangkis Indonesia mendarat di Bandara Internasional Kingsford Smith Sydney, pada Senin (31/7) pagi. Rombongan dari Jakarta mendarat sekitar jam 06.00 pagi. Selang tiga jam berikutnya, tim dari Jepang yang datang.
Dari bandara, rombongan perlu waktu sekitar 45 menit dengan bus untuk sampai di tempat menginap di Hotel Park Royal, Parramatta, Sydney. Mereka tidak sempat istirahat dan langsung berlatih sesuai jadwal yang disediakan panitia.
Dari wajah-wajah 26 pemain Indonesia yang berlatih hari itu, terlihat penuh semangat dan ceria. Meskipun ada rasa kantuk, semua pemain begitu bergairah dalam mengasah kemampuan. Mereka secara bergiliran mencoba lapangan di main hall.
“Manfaat yang bisa didapat dari latihan ini, yang utama adalah untuk adaptasi saja dengan arena pertandingan. Selebihnya, juga untuk mengembalikan kondisi agar bisa kembali bugar,” kata Fajar Alfian, menyoal latihan hari ini.
Fajar menambahkan, dia juga harus beradaptasi lagi dengan kondisi cuaca di Negeri Kanguru yang sejuk. “Beda banget cuacanya. Di Jepang pekan lalu, panas banget. Sementara di sini terasa lebih adem,” tuturnya.