Sudaryo (53) sujud syukur usai menyaksikan hasil Sidang Akhir Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2023. Anaknya, Adnan Kasweri, lolos seleksi taruna Akpol.
Dengan suara bergetar, kuli bangunan asal Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ini berterima kasih kepada Allah. Dia pun sempat menyebut-nyebut nama anaknya.
“Terima kasih ya Allah. Weri, Weri masuk Akpol, Nak,” ucap Sudaryo yang nampak sendirian di Gedung Serbaguna Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (24/7/2023).
Pantauan detikcom di lokasi, Sudaryo memisahkan diri dari kerumunan orang tua calon taruna (catar) Akpol lainnya. Orang tua catar lainnya ramai-ramai memadati lantai 2 gedung dan menonton jalannya melalui live streaming akun Youtube Penyediaan Personel yang ditayangkan di layar TV besar.
Sementara Sudaryo menyaksikan sidang lewat gawai di lantai 1 Gedung Serbaguna Akpol. “Dari awal saya sudah melihat anak ini berbakat menjadi anggota Polri. Dari TK pun saya masukkan dia ke TK Bhayangkara, alangkah gagahnya saat dia tampil dengan pakaian baju polisi kecil,” imbuh Sudaryo kepada detikcom.
Saat mengenang momen Weri kecil berkostum polisi, sambung Sudaryo, dirinya sempat berdoa agar kelak anak keduanya bisa menjadi seorang perwira Polri. Dia pun tak henti-henti mengucapkan syukur kepada Allah.
“Saya berdoa agar anak saya bisa menjadi perwira, dan kenyataan inilah yang saya hadapi. Anak saya itu orangnya penurut, sopan santun, semua orang yang mengatakan baik tetangga, guru-gurunya, teman-temannya,” ujar Sudaryo.
Sudaryo menyebut perjuangan Weri juga diiringi doa keluarga, teman dan kerabatnya yang tahu Weri mengikuti seleksi Akpol. “Jadi saat semua tahu dia maju seleksi Akpol, semua berdoa mudah-mudahan dia lulus,” sambung Sudaryo.
Sudaryo menilai proses rekrutmen Akpol 2023 berjalan sesuai prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH). Menurutnya para catar memang telah melakukan perjuangan dengan murni.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih dalam perekrutan proses Akpol ini, karena saya merasakan benar-benar prinsip BETAH-nya dijalankan mulai dari daerah sampai ke pusat untuk perekrutan Akpol ini,” tutur Sudaryo.
“Untuk mengikuti pergerakan anak saya ini, saya ikutin dari nol sampai akhir, walaupun dalam keadaan yang yang minimal, tapi tidak mengurangi semangat saya. karena saya dari awal melihat proses perekrutan ini benar-benar asli dan murni. saya yakin dan percaya inilah faktanya yang saya rasakan,” ungkap Sudaryo.