Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta isu liar soal musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar dihentikan. Agung menyebut saat ini yang perlu dilakukan adalah memperkuat konsolidasi partai.
“Menurut saya, isu-isu itu sebagaimana yang pernah saya sampaikan agar dihentikan untuk diselenggarakannya Munaslub DPP Partai Golkar. Yang urgent saat sekarang adalah justru bukan Munaslub-nya, untuk bagaimana memperkuat konsolidasi partai, baik itu dilakukan senior, junior, para kader-kader yang jadi caleg DPR, DPRD, DPRD provinsi, Kabupaten, kota, maupun yang ada di DPD,” kata Agung di Phnom Penh, Kamboja, Minggu (23/7/2023).
Agung mengatakan para kader harus memperkuat partai untuk menghadapi pemilihan presiden pada 2024 mendatang. Agung mewanti-wanti kader Golkar untuk tidak menyebarkan kabar yang justru melemahkan partai.
“Untuk menghadapi pemilihan presiden, sebaiknya memperkuat partai. Jangan kita membuat isu yang justru melemahkan partai, saatnya sekarang bukan untuk isu Munaslub, lebih kepada memperkuat partai, memperkuat DPP, kalau ada kelemahan sampaikan,” kata Agung.
Agung kembali meminta agar isu liar mengenai Munaslub dihentikan. Agung menyebut siapa pun boleh maju sebagai calon ketua umum, tapi pada saatnya nanti yakni Desember 2024.
“Jadi, sekali lagi, saya minta supaya itu untuk dihentikan, siapapun boleh jadi ketua umum maju sebagai calon, nanti, nanti, pada waktunya di Desember tahun 2024, kan ini bagus partai ini, jangan lah mengkoyak-koyak, tapi bagaimana memperkuat,” katanya.
Lebih lanjut, Agung meminta siapa pun untuk tidak memaksakan dan mendesak adanya Munaslub. Dia menyebut tidak ada argumen yang kuat untuk menyelenggarakan Munaslub.
“Jadi saya minta sekali lagi pada siapa pun, kalau mau berminat monggo, tapi juga jangan paksakan sekarang, tidak ada argumen yang kuat, hanya memperkeruh keadaan. Sungai yang sudah keruh jangan diperkeruh lagi, harus dibuat bening, sehingga ikan-ikan bisa hidup, masyarakat bisa menikmati, tumbuhan bisa hidup seperti itu, aliran sungai itulah yang diharapkan saat sekarang, ” katanya.
“Ini jangan sampai kehilangan momentum hanya sekadar bancakan atau rebutan, nanti kita lihat nanti, siapa yang menganggap dirinya hebat super hebat monggo, bisa dinilai,” imbuhnya.
Seperti diketahui, anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam membuka opsi Airlangga Hartarto dicopot dari jabatannya sebagai ketua umum melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Ridwan juga meminta agar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019 yang memutuskan Airlangga sebagai bakal calon presiden (capres) dalam kontestasi politik 2024 segera dievaluasi.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menegaskan pernyataan usulan munaslub oleh anggota Dewan Pakar itu merupakan pendapat pribadi. Ia mengatakan pendapat tersebut bukan sikap resmi Dewan Pakar.