Tornado Terjang Missouri dan Kentucky AS, 21 Orang Tewas


Jakarta

Lebih dari 20 orang tewas setelah badai dahsyat melanda negara bagian Missouri dan Kentucky di Amerika Serikat (AS). Tornado menghancurkan rumah masyarakat setempat dan memutus aliran listrik ke hampir 200.000 orang.

Dilansir AFP, Sabtu (17/5/2025), Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan pada X bahwa sedikitnya 14 orang tewas dalam badai pada Jumat (16/5) malam waktu setempat dan 7 lainnya tewas di Missouri, menurut pejabat setempat.

“Kentucky, kita mulai hari ini dengan berita buruk bahwa kita kehilangan sedikitnya 14 orang akibat badai tadi malam, tetapi sayangnya, jumlah ini diperkirakan akan bertambah saat kita menerima lebih banyak informasi,” kata Beshear Sabtu. “Mohon doakan semua keluarga kami yang terkena dampak.”


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman drone yang dipublikasikan oleh media lokal menunjukkan pemandangan kehancuran di kota London, Kentucky, dengan rumah-rumah rata dengan tanah dan hancur berkeping-keping serta batang-batang pohon berdiri tegak, tanpa cabang sama sekali.

Beshear menambahkan bahwa lebih dari 100.000 orang mengalami pemadaman listrik di negara bagian tersebut, dan 5 daerah telah mengumumkan keadaan darurat.

Kentucky Timur, daerah yang secara historis dikenal dengan tambang batu baranya, adalah salah satu daerah termiskin di negara tersebut.

Di Missouri, 5 orang tewas di kota besar St. Louis dan 2 orang di Scott County, kata Patroli Jalan Raya Negara Bagian Missouri dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Lebih dari 80.000 orang mengalami pemadaman listrik dan 3 tempat penampungan didirikan di daerah tersebut, pernyataan tersebut menambahkan. Cuaca yang lebih buruk diperkirakan akan terjadi di Missouri pada Minggu (18/5) malam dan Senin (19/5).

“Kota kita berduka malam ini,” kata Wali Kota St. Louis Cara Spencer kepada wartawan pada Jumat (16/5)malam. “Kehilangan nyawa dan kehancuran yang terjadi benar-benar mengerikan.”

Derrick Perkins, seorang pendeta di Gereja Kristen Centennial di St. Louis, mengatakan kota itu hancur oleh tornado, yang merupakan kolom udara berputar yang menyentuh tanah dari awan badai kumulonimbus yang besar.

“Mengerikan sekali tornado datang ke sini dan menyebabkan kerusakan sebesar ini bagi warga dan juga gereja,” kata Perkins kepada CBS. “Kami sangat sedih.”

Bruce Madison, yang juga bekerja di gereja tersebut, mengatakan bahwa masyarakat bersatu menghadapi tragedi tersebut. “Saat ini, kami hanya berdoa untuk… semua orang yang sedang mereka cari saat ini.”

Meskipun ada peringatan sebelum cuaca buruk–Beshear telah mengumumkan keadaan darurat pada Jumat (16/5)–ledakan terbaru ini mungkin menimbulkan pertanyaan tentang apakah pemotongan tajam oleh pemerintahan Trump telah menyebabkan tim prakiraan cuaca National Weather Service kekurangan staf, yang memaksa beberapa kantor untuk membatasi operasi.

Menurut Washington Post, diperkirakan 500 dari 4.200 karyawan NWS telah dipecat atau pensiun dini tahun ini. Amerika Serikat menyaksikan jumlah tornado tertinggi kedua yang pernah tercatat tahun lalu dengan hampir 1.800, menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), hanya di bawah tahun 2004.

(rfs/rfs)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *