Jakarta –
Peluang Fenerbahce menyudahi musim ini tanpa gelar juara, alias nirgelar, kian membesar. Masa depan Jose Mourinho sebagai pelatih pun terus dispekulasikan.
Salah satu hantaman paling anyar bagi Fenerbahce besutan Mourinho adalah kekalahan dengan skor 0-1 ketika menjamu Besiktas di ajang Super Lig pada akhir pekan lalu.
Hasil itu membuat Fenerbahce terpaku di posisi kedua klasemen Liga Turki dengan perolehan poin 75 poin dari 32 laga, ketinggalan 8 poin dari Galatasaray yang menempati posisi teratas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih ada empat laga tersisa di Super Lig. Tapi mengejar jarak tersebut bukanlah perkara mudah bagi Fenerbahce yang bahkan cuma bisa meraih 4 poin dari maksimal 9 poin dalam tiga laga terakhirnya.
Padahal Super Lig menjadi satu-satunya asa Mourinho mengantarkan Fenerbahce juara musim ini, setelah ditunjuk menjadi pelatihnya dalam kontrak 2 tahun pada musim panas lalu.
Fenerbahce sebelumnya sudah dikandaskan Rangers di babak 16 besar Liga Europa. Asa di ajang Piala Turki pun sudah sirna di tangan Galatasaray.
Situasi itu tidak ayal membuat masa depan Jose Mourinho santer dispekulasikan. Ada dugaan ia bakal kena pecat pada saat Fenerbahce benar-benar sudah tidak punya lagi peluang mengejar Galatasaray di Super Lig.
Bicara usai kekalahan timnya pada akhir pekan lalu, Jose Mourinho enggan menanggapi spekulasi mengenai masa depannya bersama Fenerbahce. Ia tidak mau bicara di depan publik.
“Aku tidak ingin membicarakan musim depan,” ucap Mourinho seperti dilansir ESPN.
“Ini merupakan hal-hal yang mesti dibicarakan secara internal, bukan kepada media. Aku masih punya rasa hormat teramat besar kepada presiden (klub), direksi, sehingga tidak mau bicara soal ini di ranah publik.”
(krs/nds)