Jakarta –
Pemerintah Kota (Pemkot) membongkar atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) penghubung Jl Paledang dan Stasiun Bogor. Pembongkaran dilakukan karena banyak besi penyangga atap yang keropos.
“Jadi karena kondisi (besi) atap JPO tersebut sudah keropos dan beberapa titik memang sudah cukup membahayakan, jadi dicopot dulu (atap JPO), untuk menjaga atau mencegah kemungkinan-kemungkinan yang bisa merugikan masyarakat pengguna JPO,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor Marsye Hendra, Jumat (2/5/2025).
Marsye menyebut, pembongkaran atap JPO juga dilakukan demi keselamatan pengguna JPO. Kondisi atap yang keropos dikhawatirkan membahayakan ketika cuaca sedang hujan deras disertai angin kencang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami lebih memprioritaskan keselamatan pengguna JPO, makanya kenapa atap JPO dicopot dulu. Melihat faktor angin, faktor cuaca, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalkan (atap roboh) menimpa masyarakat atau pengguna,” kata Marsye.
“Karena itu cukup membahayakan, karena beberapa besi sudah keropos dan segala macemnya. Jadi kami rapat internal dengan BKAD, PUPR dan segala macamnya, jadi kita putuskan untuk dicopot dulu,” imbuhnya.
Marsye menambahkan, JPO Paledang yang menjadi akses utama pengguna KRL Stasiun Bogor sudah berusia 30 tahun. Pihaknya kini meminta Kementerian untuk melakukan kajian terkait kontruksi beton JPO.
“Ke depannya kita sedang usulkan dan kita kaji. Satu yang akan kita kaji adalah kekuatan beton tersebut, karena ini kan usianya sudah 30 tahun. Kita kan melihatnya dari sisi usia JPO yang dibangun 95-96 kan, artinya sudah 30 tahun,” kata Marsye.
“Penentuan atap dipasang lagi setelah ada kajian (soal JPO). Khawatirnya kita pasang atap, kemudian hasil kajian ternyata betonnya sudah tidak layak, kan harus tetap dibongkar lagi,” imbuhnya.
(dek/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
